Namun, seringkali si Kecil tidak bisa tidur selama itu karena sering terjaga di malam hari atau terbangun kala subuh.
"Balita yang kurang tidur bisa berisiko mengalami gangguan di kemudian hari, termasuk gangguan dalam hal akademis. Misalnya, hasil tes psikologis yang kurang baik," kata Gomez.
Selain itu, studi yang dimuat di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics juga menyebutkan, balita yang kurang tidur berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan perilaku.
Baca Juga : Gading Martin Dikabarkan Punya Pacar Baru, Gisel Curhat Jalan Bareng Wijin Malah Kaya Satwa Di Kebun Bintang
Misalnya, anak cenderung over-aktif, mudah marah, agresif, impulsif, sering mengamuk, serta perilaku negatif lainnya.
"Semakin sedikit waktu tidur si kecil di malam hari, semakin buruk perilaku yang ditunjukkannya," kata Dr. Rebecca J. Scharf, peneliti dari University of Virginia, Charlottesville.
Untuk menyiasati kurangnya waktu tidur di malam hari, Gomez pun menyarankan Moms untuk menjadwalkan si kecil tidur siang.
"Penting bagi Ibu untuk mencari waktu yang tepat agar si kecil bisa tidur siang. Sebisanya, waktu tidur siang menjadi bagian dari rutinitasnya sehingga bisa dilakukan secara teratur," kata Gomez.
Baca Juga : Ayamnya Lama Tak Bertelur, Saat Dipotong Wanita Ini Mendadak Kaya Raya
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR