Nakita.id - Belakangan tengah ramai petisi #JusticeForAudrey di sosial media.
Seorang pelajar SMP di Pontianak diduga mengalami pengeroyokan dan tindak kekerasan oleh 12 siswi SMA.
Audrey (14) korban pengeroyokan tersebut kini masih terbaring di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Ia dikabarkan mengalami luka fisik dan trauma pasca peristiwa mengerikan itu.
Tak sedikit pula pesohor negeri mengecam tindak bullying yang dilakukan 12 siswi SMA tersebut kepada Audrey.
Namun sayang, para pelaku tampaknya tak memperlihatkan penyesalan.
Terlihat para pelaku masih membuat video boomerang dan berswafoto ketika berada di kantor polisi usai kejadian itu.
Bukan itu saja, seorang pelaku bernisial F juga mengunggah pesan di Instagram Story dan menyebut warganet sok suci.
Mengutip Tribunstyle.com, F menulis di Instagram Story-nya bahwa masyarakat tidak tahu menahu mengenai permasalahan yang sebenarnya.
F juga mengatakan jika para netizen "sok suci".
Selain itu, F juga menuding media-media yang memberitakan kasus Audrey.
F menulis jika media justru melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya.
Baca Juga : Meriam Bellina Ulang Tahun Ke-54 Tahun, Ini Potretnya Bersama dengan Para Sahabatnya
Tidak sampai di situ saja, para pelaku juga masih sempat nongkrong di sebuah cafe, Selasa (9/4/2019) kemarin malam.
Hal ini terlihat dari instastory salah satu teman pelaku yang diunggah kembali oleh akun gosip.
Dalam video tersebut, tampak para pelaku sedang berkumpul di sebuah cafe.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sederhana, Nuget Tahu Menggoda untuk Camilan Si Kecil
Sepertinya mereka baru saja menikmati beberapa minuman sambil mengobrol.
Para pelaku juga terlihat tersenyum penuh percaya diri saat temannya merekam.
Tidak ada ekspresi menyesal atau takut pada wajah mereka.
Baca Juga : Hindari Kelelahan Saat Mengemudi Jarak Jauh Dengan 7 Cara Ini
Dalm video tersebut, sang teman malah memberikan dukungan kepada para pelaku.
“Aku selalu support kalian, tenang guys masih banyak yg doakan kalian yg terbaik. Baik-baik ya Love u guys miss u”, tulis temannya.
Sikap merasa tidak bersalah para pelaku ini tentu saja membuat warganet geram.
Baca Juga : Ibu Menyusui Puasa: Ini yang Harus Moms Konsumsi Agar ASI Melimpah
Terkait hal ini, psikolog Dedy Susanto menyebut kalau para pelaku memiliki kecenderungan gangguang psikologis.
Hal tersebut disampaikan Dedy Susanto melalui akun Instagramnya @dedysusantopj.
Dalam unggahan tersebut, Dedy menyebut kalau para pelaku menderita gangguan psikologis.
Baca Juga : Ikut Kajian Artis, Shireen Sungkar Akui Ini Bukan Kali Pertama untuk Syahrini
"Orang tidak ada rasa bersalah loh, harus ditindak agar tidak ada korban berikutnya," buka Dedy.
"Sudah sekejam itu tidak ada rasa bersalah, ini gangguan psikologis," imbuhnya.
Lebih lanjut, apabila pelaku tidak mendapatkan perawatan mental, maka itu bisa membawa cara berpikir yang lebih mengerikan.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sederhana, Ini Menu Makan Si Kecil Seharian
"Bila tidak ada treatment khusus, alam bawah sadarnya akan tersugesti 'oh ternyata gakpapa gua zhalim begini' merajalelalah dia nanti," ungkap Dedy.
Ia juga mengharapkan keadilan untuk Audrey, demi mengurangi traumanya pasca kejadian ini.
"Trauma yg di alami Audrey itu jenis yg sulit disembuhkan. Paling tidak dengan melihat pelaku ditindaki, rasa berharga Audrey bisa agak pulih karena ia melihat KEADILAN," tukasnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tribun Style,Instagram,Suar.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR