Dikutip Suar.iD dari Tribun Style, F mengatakan masyarakat sama sekali tidak tahu menahu tentang permasalahan ini.
Tidak hanya itu, ia juga menuliskan pada jendela selanjutnya bahwa media melebih-lebihkan cerita yang sebenarnya.
Sikap dari terduga pelaku pengeroyokan ini tentu sangat disayangkan mengingat dampak yang akan terjadi pada korban cukup besar.
Pengeroyokan ini juga sudah jelas termasuk ke dalam pelecehan atau bullying.
Suatu penelitian yang dilansir dari Medical News Today mengungkapkan bahwa bullying akan berdampak pada kesehatan si korban.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry juga menunjukkan bullying dapat menyebabkan perubahan fisik di otak dan meningkatkan kemungkinan penyakit mental.
Hasil dari penelitian yang dipimpin oleh Erin Burke Quinlan, dari King's College London di Inggris, bullying yang parah dikaitkan dengan perubahan volume otak dan tingkat kecemasan pada usia 19 tahun.
Korban bullying juga bisa mengalami pengurangan volume bagian otak yang disebut kaudat dan putamen.
Di sisi lain, seseorang yang suka membully juga dianggap mempunyai gangguan kesehatan mental.
Melansir psychcentral.com, sebuah studi dari Brown University dan dipresentasikan dalam American Academy of Pediatrics menujukkan, mereka yang dianggap pengganggu (pembully) lebih dari 2 kali lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan dan gangguan kurangnya perhatian (ADD atau ADHD ).
Dalam studi tersebut juga menunjukkan pelaku bullying enam kali lebih mungkin didiagnosis dengan gangguan oppositional defiant (ODD) ditandai oleh episode kemarahan dan permusuhan yang berkelanjutan.
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR