Nakita.id - Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Seperti yang dialami oleh gadis kecil bernama Chu Thi Bao Tram, di komune Quynh Vinh, kota Hoang Mai, provinsi Nghe An, Vietnam.
Anak berusia 6 tahun itu, harus berjuang melawan kanker darah yang dideritanya selama empat tahun.
Melansir laman feedytv, meski wajah Chu Thi Bao Tram terlihat lelah saat berbaring di tempat tidur rumah sakit untuk menjalani pengobatan dan perawatan, namun ia tetap tenang ketika staf medis menyuntikkan obat ke tubuhnya.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Ia bahkan tidak menangis atau takut melihat jarum suntik tersebut.
Namun sang ibu, Ms Le Thi Bang sangat khawatir melihat kondisi putrinya itu.
Melihat ibunya khawatir, Chu Thi Bao Tram justru mengatakan sesuatu yang tidak terduga.
"Dokter mengatakan, saya harus disuntik dan minum obat agar sehat dan cepat pulang, lalu bisa pergi ke sekolah lagi. Aku bisa menahan rasa sakit jadi bu, jangan khawatir, jangan menangis," ungkap putrinya.
Mendengar kata-kata itu, Ms Le Thi Bang tidak bisa menahan air matanya dan segera memeluk putrinya.
Selama 4 tahun, Ms Le Thi Bang selalu menemani putrinya di rumah sakit guna menjalani perawatan dan pengobatan kanker darah.
Tetapi setiap hari, wanita berusia 30 tahun itu selalu dihantui perasaan takut jika sewaktu-waktu sang anak akan pergi meninggalkannya.
Chu Thi Bao Tram merupakan anak pertama dari Ms Le Thi Bang dan Chu Van Dai (31 tahun).
Saat lahir, Chu Thi Bao Tram terbilang normal dan sehat serta tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit serius.
Baca Juga : Kenakan Ini Saat Penerbangan Jarak Jauh, yang Terjadi Pada Tubuh Tak Terduga!
Namun, pada usia 2 tahun, Chu Thi Bao Tram memiliki gejala abnormal seperti demam limfatik, dan memiliki banyak nodul memar seperti hematoma di tubuhnya.
Melihat hal itu, Ms Le Thi Bang dan Chu Van Dai langsung membawa putrinya ke rumah sakit.
Ms Le Thi Bang dan Chu Van Dai sangat kaget saat dokter memberitahukan jika putrinya menderita kanker darah.
Selama empat tahun terakhir, kehidupan Chu Thi Bao Tram tergantung pada rumah sakit.
Setiap berada di rumah selama 10 hari, selanjutnya di hari berikutnya Chu Thi Bao Tram harus dirawat di rumah sakit sekitar 25 hingga 45 hari.
Meski sakit, tetapi Chu Thi Bao Tram sangat tertarik dan bersemangat dengan sekolah.
Akhirnya untuk memenuhi keinginan anak mereka, Ms Le Thi Bang dan Chu Van Dai mengajak putrinya untuk pergi bersekolah.
Beruntung, sekolah memberikan prioritas bagi Chu Thi Bao Tram untuk belajar dengan teman-teman.
Chu Thi Bao Tram berada di kelas 1A, Quynh Vinh A sekolah dasar.
Setiap kali keluar rumah sakit, ia begitu senang untuk pergi ke sekolah.
Namun di balik itu, ada kesedihan mendalam yang dirasakan orang tua Chu Thi Bao Tram.
Mereka harus berjuang untuk terus mendapatkan biaya pengobatan kanker darah bagi putrinya agar bisa sembuh dan sehat kembali.
Bahkan, orang tua Chu Thi Bao Tram sampai harus menjual barang berharga di rumah mereka hingga menggadaikan sertifikat rumah di bank.
"Barang-barang berharga di rumah terjual habis, selain itu saya juga menggadaikan sertifikat rumah di bank untuk mendapatkan pinjaman, dengan suku bunga tinggi mencapai ratusan juta dong. Kini bagaimana saya bisa menyelamatkannya?," papar sang ayah.
Walau begitu, Ms Le Thi Bang dan Chu Van Dai khawatir jika tidak bisa meminjam lebih banyak uang untuk perawatan anaknya itu.
Begitu sang anak mendengarnya, ia lalu menangis dan bertanya kepada orang tuanya.
"Tanpa uang saya akan mati? Jika aku mati, aku tidak akan bertemu denganmu, aku tidak akan pulang dan tidak pergi ke sekolah lagi, kan? Jika demikian, maka saya takut, saya tidak ingin mati," katanya sambil menangis.
Baca Juga : Moms, Ini Cara untuk Memastikan Apakah Si Kecil Siap Makan MPASI
"Jika tidak mendapat pinjaman, apakah saya akan mati?," tambahnya lagi.
Kini, Ms Le Thi Bang dan Chu Van Dai mencoba meminta bantuan dari orang-orang untuk biaya pengobatan anaknya.
Source | : | feedytv.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR