Nakita.id – Pada masa pertumbuhan, seorang anak yang sudah mengalami banyak hal akan menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan banyak hal.
Terkadang hal yang dikhawatirkan adalah kejadian di masa lalu yang sudah jelas tidak dapat diubah lagi.
Selain itu juga banyak yang seringkali juga memikirkan apa yang akan terjadi di hari esok atau masa depan.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Jelas hal ini membuat jengkel karena kita semua juga tahu bahwa tidak ada yang bisa mengendalikan waktu.
Tentunya kondisi seperti ini adalah saat terberat bagi anak karena mereka harus berusaha mencari jalan keluar dari pikiran-pikirannya.
Dalam kondisi seperti ini anak membutuhkan dukungan orang tua.
Dbandingkan dengan memberikan label “anak berlebihan” ada baiknya Moms dan Dads membantu mereka.
Baca Juga : Penyebab Penuaan Dini, Nomor Dua dan Lima Sering Ada di Dapur Moms!
Memberikan label ada anak hanya menambah tekanan bukan membantu mereka keluar dari masalahnya.
Beberapa saran yang dilansir dari Psychology Today ini mungkin bisa menjadi referensi Moms dan Dads untuk membantu anak.
1. Kenalkan mesin waktu
Tanamkan dalam pikiran mereka bahwa rasa khawatir dalam diri baik terhadap masa lalu ataupun masa depan itu hanyalah ulah “mesin waktu”.
Baca Juga : Permintaan Anak Tak Harus Dituruti, Ini Trik Jitu Untuk Menolaknya
Mesin ini suka membawa pikiran kita kemana mereka mau sehingga bisa memunculkan pikiran negatif dan merusak suasana hati.
Ambil salah satu contoh misalnya anak sedang khawatir apakah akan berhasil dalam ujain esok hari.
Ingatkan kepada mereka bahwa pikiran itu hanya muncul karena mesin waktu yang membawa mereka.
Baca Juga : Mulai dari Infeksi Hingga ASI Berlebih, Ini Cara Mudah Mengatasi Masalah Saat Menyusui
Untuk merubah hal itu bantu mereka membuat mindset bahwa mereka pasti berhasil dalam ujian karena sudah belajar.
2. Biasakan hidup untuk hari ini
Moms dan Dads harus menjelaskan kepada anak bahwa tidak ada yang bisa memperbaiki masa lalu dan memprediksi apa yang akan terjadi.
Bantu mereka untuk menyadari bahwa mereka sedang menjalani hidup pada hari ini, jadi tidak ada untungnya memikirkan hari kemarin dan hari esok.
Baca Juga : Moms, Saat Hamil Hindari Jenis-Jenis Makanan Ini, Penyebab Mulas
Ajarkan mereka untuk meditasi sejenak seperti pernapasan dalam dan memfokuskan pikiran hingga mereka mudah kembali ke kehidupan yang sedang dijalaninya.
3. Mengajari cara mengalihkan
Saat sedang khawatir tentunya pikiran membawa mereka ke alam yang berbeda. Ajari mereka untuk menglihkannya.
Sebelum mereka memiliki pikiran seperti itu, segera lakukan hal yang kira-kira disenangi.
Seperti membaca buku, menonton film, bermain bersama teman di luar rumah, atau sekedar hanya mengobrol biasa dengan Moms dan Dads.
Baca Juga : Banyak Bergerak dan Konsumsi Gizi Seimbang Jaga Berat Badan Anak
Nantinya mereka akan lupa sendiri dengan rasa khawatir itu karena pikiran dan tenaganya sudah habis digunakan untuk melakukan hal yang lebih menyenangkan.
4. Mencintai diri sendiri itu penting
Dalam kondisi seperti ini sangat baik untuk mengingatkan anak bahwa mencintai diri sendiri itu penting.
Katakan kepada mereka bahwa khawatir berlebihan, gelisah, takut itu hanya memberikan dampak buruk bagi diri sendiri.
Baca Juga : Bayi Bernapas Tersengal-sengal, Paru-paru Terserang Pneumonia
Berikan contoh seperti apa yang terjadi jika mereka menjadi orang yang kebanyakan khawatir, apakah lingkungan akan menerima dengan baik?
Tanamkan pada mereka bahwa memberikan hal negatif itu tanda dari tidak mencintai diri sendiri.
Jadi ada baiknya mereka mulai tanamkan dalam hati bahwa mereka dicintai dan diingini oleh lingkungan.
Moms dan Dads tentu berperan untuk tetap mengingatkan bahwa mereka berharga dan dicintai.
Baca Juga : Bagus Bagi Kesehatan Moms Hamil dan Janin untuk Mendengarkan Musik
Hal ini akan membuat mereka berhenti memikirkan hal-hal negatif secara perlahan.
5. Ajari mengenai mencari jalan keluar
Beritahu pada anak bahwa memikirkan saja tidak memberikan ketenangan dan jalan keluar.
Mereka harus bisa mengenali apa yang sedang dikhawatirkan. Seperti contoh jika mereka khawatir menyakiti perasaan teman.
Dorong mereka untuk mau minta maaf dan bersikap lebih baik lagi, hal itu akan memberikan rasa lega.
Baca Juga : Kondisi fisik, Kebiasaan, dan Umur Jadi Faktor Moms Sulit Hamil
Jika mereka khawatir dengan ujian yang akan datang, ajari untuk menyisihkan waktu mainnya sedikit untuk belajar, hal ini bisa mengalihkan rasa khawatir.
Sehingga ketika berhasil dalam ujian akan membawa kesenangan tersendiri untuk mereka.
Seperti ini Moms dan Dads beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari labelling pada anak.
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR