Saat itu, Chalida memang tengah mengunjungi ayahnya, sedangkan putranya sedang berada di daerah Mueang Trang.
Chalida diyakini menderita gagal jantung akibat meminum obat penurun berat badan.
Karena polisi menemukan dua pil hilang dari tiga bungkus obat penurun berat badan yang ditemukan di ruangan itu.
Dokter yang memeriksa Chalida juga mengatakan bahwa tubuhnya tidak memiliki bekas luka sedikit pun, meski ia menemukan ada bekas busa di mulutnya.
Dokter juga meyakini bahwa Chalida telah meninggal sekitar enam-delapan jam sebelumnya.
Tubuh wanita yang berumur 32 tahun tersebut telah dikirim untuk diotopsi di Rumah Sakit Songkla Nagarind di daerah Hatkhla Songkhla.
Teman Chalida, Janthima Chunyong (34) juga membenarkan bahwa Chalida telah membeli obat penurun berat badan pada 5 April.
Meninggalnya Chalida menjadi pengingat bagi kita semua untuk berhati-hati dengan apa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita.
Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun juga penting, dan jangan lupa untuk menurunkan berat badan dengan cara yang sehat.
Baca Juga : Bukan Hanya Bermanfaat Bagi Si Kecil, Manfaat Bagi Ibu Cegah Diabetes
Source | : | worldofbuzz.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR