Mereka akan makan lebih banyak ketika ada orang lain yang makan bersama mereka.
Mereka pun menciptakan kenangan yang menyenangkan mengenai makanan yang dimakan bersama orang-orang yang positif dan menyenangkan.
Pengalaman kecil inilah yang membentuk citarasa kompleks pada orang dewasa dan membangun kedekatan pada makanan dalam kehidupan selanjutnya.
Dr Liberman dan timnya melakukan pengujian terhadap 32 anak berusia minimal satu tahun dengan memutarkan film untuk mereka.
Baca Juga : Sungguh Miris, Seorang Anak Hampir Bunuh Diri Karena Ibunya Senang Unggah Foto Dirinya di Facebook
Film itu menampilkan dua orang yang mengonsumsi makanan yang berbeda dan membahas pendapat mereka tentang sebuah mangkuk.
Mereka mengungkapkan dengan sangat ekspresif ketika menyukai atau tidak menyukai sesuatu.
Dari pengamatan peneliti, ternyata anak-anak batita tidak tampak peduli ketika para aktor tidak sepakat mengenai mangkuk tersebut.
Namun ketika mereka tidak sepakat mengenai rasa makanan, anak-anak batita itu menjadi bingung dan memerhatikan pembicaraan yang terjadi dengan seksama.
Baca Juga : Jangan Langsung Dibuang, Jaring Buah Ternyata Simpan Banyak Manfaat Tak Terduga
"Ketika anak-anak melihat seseorang makan sesuatu, mereka dapat menggunakan reaksi seseorang terhadap makanan untuk memelajari makanan itu sendiri, seperti apakah makanan itu dapat dimakan, dan juga memelajari orang yang mengonsumsi makanan tersebut," kata Liberman. "Bagaimana bayi memelajari makanan ternyata sesuatu yang bersifat sosial."
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
KOMENTAR