Melansir dari Kompas.com (1/12/2008), seorang psikolog dari Undip Semarang, Hastaning Sakti menjelaskan bahwa para pelaku mutilasi bisa melakukan hal demikian karena beberapa faktor.
Faktor yang dimaksud di antaranya, kesalahan pola pikir, ekonomi, lingkungan sosial, dan keluarga.
Baca Juga : Bukannya Cantik, Riasan Pengantin Ini Malah Buat Warganet Ketakutan: 'Mirip Suzzanna'
Ia menambahkan bahwa latar belakang pendidikan juga menjadi faktor seseorang melakukan kejahatan seperti mutilasi.
"Bisa kita lihat, rata-rata pelaku kejahatan, pembunuhan dan mutilasi pada kasus belakangan ini (saat itu), dilakukan oleh orang yang tingkat pendidikannya rendah," jelasnya.
Menurut Hastaning, rata-rata orang Indonesia tidak bisa mengatur tingkat emosional mereka, sehingga jalan keluar yang diambil ketika menghadapi masalah sering kali jauh dari kebiasaan orang normal.
Baca Juga : Kriss Hatta Ditahan, Mbak You Terawang Akan Ada Orang yang 'Terseret', Hilda Vitria?
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Kompas.com,nakita |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR