Nakita.id - Teka-teki mutilasi guru honorer yang ditemukan di Kediri kini mulai terjawab.
Peran kedua pelaku pun mulai terungkap satu sama lain.
Bahkan perilaku penyimpang yang dimiliki keduanya pun juga sudah dipastikan oleh polisi.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Banyak yang tak menyangka bahwa ketiga pria termasuk korban dan para pelaku ternyata memiliki perilaku menyimpang seksual.
Bahkan orang tua salah satu pelaku juga terus mengelak jika sang anak memiliki menyimpangan seksual.
Mengutip dari Wartakota, Supriyanto, ayah dari pelaku pembunuhan yang bernama Azis, membantah anaknya menderita kelainan seksual.
Baca Juga : Jika Diet Moms Terasa Sia-Sia, Segera Kendalikan Biang Keladinya!
Supriyanto membantah adanya kabar yang menyebut anaknya mempunyai kelainan orientasi seksual.
Menurutnya, anaknya lelaki normal dan beberapa kali mempunyai pasangan kekasih perempuan.
Salah seorang perempuan itu, menurutnya, pernah diajaknya pulang ke rumah menemuinya.
Baca Juga : Sebelum Terlambat Moms Perlu Melatih Keterampilan Tangan Bayi, Ini Sebabnya
Bahkan dia sempat menasehatinya agar tidak mudah membawa keluar anak gadis kalau tidak ada restu dari orang tua.
"Saat itu yang diajaknya gadis asal Tulungagung," ungkapnya.
Selain itu, anaknya itu bahkan cukup lembut dengan perempuan.
Hingga suatu kali pernah berhenti dari tempat kerjanya karena khawatir mengganggu fokusnya karena ada seorang perempuan yang mendekatinya.
Bahkan saat ini, kata dia, juga masih mempunyai pacar.
Namun urung melangsungkan pernikahan karena masih ada kakaknya yang belum menikah sehingga tidak mau melangkahinya.
"Kemarin juga katanya mau kerja keras untuk bahan menikah," ujarnya.
Namun sebelumnya polisi mengungkapkan hubungan asmara korban dengan dua pelaku.
Baca Juga : Seorang Bayi Idap Penyakit Mengerikan, Bisa Meninggal Dunia Hanya Karena Disentuh
Seperti telah diberitakan sebelumnya, guru honorer korban pembunuhan sadis di Blitar memiliki orientasi seks yang berbeda, termasuk juga dua orang pelaku pembunuhnya.
Baru-baru ini, terungkap juga peran Azis dalam kasus mutilasi guru honorer.
Rupanya Azis awalnya justru menjadi penengah saat korban dan Aris Sugiarto terlibat cek-cok.
Mengutip Tribun Bogor, pada saat cek-cok rupanya korban dan Aris baru saja melakukan hubungan badan.
Usai melakukan hubungan badan, biasanya pelaku memberikan sejumlah uang kepada korban, namun saat itu rupanya sedang tidak membawa uang.
Korban pun marah-marah sampai emosi, padahal sudah ditenangkan oleh Azis.
"Korban tidak mengindahkan peringatan Azis, namun malah menampar Azis.
Azis pun balas menampar korban," jelas Wakapolda Jawa Timur Brigjen Toni Harmanto.
Korban emosi lalu mengambil parang untuk melukai Azis, namun berhasil ditepis.
Parang lalu direbut oleh Azis dan disabetkan ke tubuh korban berkali-kali mengenai punggung dan leher korban, korban pun meninggal di lokasi.
Baca Juga : Pernikahan Tinggal Menghitung Hari, Fadel Islami Justru Perlakukan Muzdalifah Seperti Ini, Ada Apa?
Aris Sugianto dan Azis pun panik dan berencana membuang korban untuk menghilangkan jejak.
Muncul inisiatif korban dimasukkan ke koper.
Namun karena tidak muat, akhirnya keduanya memutuskan untuk memotong leher korban.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Wartakota.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR