Nakita.id - Jelang Ramadan, selain menyiapkan persiapan ibadah puasa, Moms dan sekeluarga juga harus mulai mewaspadai penyakit langganan saat lebaran.
Penyakit langganan saat lebaran ini membuat banyak puskesmas, klinik, hingga rumah sakit memilih tetap beroperasi selama lebaran guna menanggulangi kabutuhan masyarakat yang sakit.
Selain itu, penyakit langganan saat lebaran ini tentu sedikit-banyak mengganggu rencana berkumpul dan berbagi kebahagiaan saat merayakan lebaran, bukan?
Baca Juga : Waspada Sebelum Terlambat! Penyakit Langganan Saat Lebaran Ini Diprediksi Meningkat dan Mengancam Wanita
Umumnya, ada tiga penyakit yang biasa mengancam saat lebaran atau usai lebaran, setelah menjalani aktivitas mudik lebaran.
Tiga penyakit tersebut di antaranya, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, dan infeksi saluran kemih.
Selain itu, banyak lagi penyakit langganan saat lebaran yang biasa menyerang para pemudik, khususnya.
Menanggapi adanya berbagai penyakit langganan saat lebaran, ada berbagai tips yang disarankan oleh Kompas.com agar libur lebaran lebih menyenangkan dan terhindar dari penyakit.
Apa saja itu?
1. Bergantian dalam mengendara
Bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraaan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang bisa mengendarai kendaraan sehingga kendaraan tersebut dapat dikendarai secara bergantian.
2. Istirahat cukup
Selama perjalanan mudik manfaatkan tempat istirahat untuk bisa melakukan olah raga kecil dan bisa melakukan gerakan relaksasi khususnya kaki, tangan dan leher.
Baca Juga : Demi Sukseskan Pemilu, 4 Anggota Polri Meninggal Dunia Saat Bertugas
3. Buang air
Manfaatkan juga tempat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing.
Dalam kondisi perjalanan yang tidak bisa diprediksi seperti kemacetan maka jika ada kesempatan untuk berhenti di tempat istirahat (rest area) atau pom bensin diusakahan agar bisa buang air kecil (BAK).
Kejadian infeksi saluran kencing (ISK) dapat terjadi akibat kita menahan BAK yang seharusnya tidak terjadi.
4. Membawa bekal makanan dan minuman sehat
Usahakan jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitas makanan dan minuman yang belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar dengan panas.
Terutama untuk makanan dan minuman rumahan (hand made).
Makanan dan minuman ini berpotensi terkontaminasi baik dari debu dan kotoran lain karena memang dijajakan di jalan raya.
Pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan usahakan membawa makanan kering, jika tetap juga ingin membawa bekal makanan selama perjalanan harus diperhatikan bahwa makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan.
Mengingat makanan tersebut tidak tersimpan dengan kondisi baik selama perjalanan.
5. Membawa obat-obatan
Satu hal lagi yang kadang kala kita luput adalah membawa obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah khususnya untuk mencegah mabuk perjalanan serta obat sakit maag.
Obat-obatan tersebut sangat membantu sebagai obat pertolongan pertama.
Selain itu krim/balsem penghangat badan juga membantu yang bisa digunakan selama perjalanan.
Bagi para pemudik dengan penyakit kronis misal penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi dan asam urat tinggi harus selalu ingat untuk membawa obat-obatan yang rutin dikonsumsi dengan jumlah yang cukup, baik selama berada di kampung maupun saat kembali.
Kita harus maklum bahwa dalam suasana menjelang lebaran ini kita tidak bisa memprediksi apotik-apotik dan toko obat yang buka selama perjalanan atau saat kita berada di kampung.
6. Disarankan memulai perjalanan malam hari
Pilihan mudik malam hari merupakan pilihan yang tepat mengingat suhu udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lengang.
Walau saat puncak mudik sepanjang hari pada daerah-daerah tertentu terjadi kemacetan yang panjang, tapi dengan suhu yang dingin kita tidak cepat dehidrasi, apalagi jika menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi dengan pengaturan udara kendaraan yang kurang baik.
Baca Juga : Moms, Jagalah Hormon Progesteron Saat Hamil Demi Kesehatan Janin
7. Tips bagi pemudik dengan kendaraan umum
Bagi pemudik yang memang menggunakan kendaraan umum, barang bawaan juga harus menjadi perhatian mengingat barang tersebut harus dibawa sendiri dan tentu ini akan lebih menguras tenaga apalagi pemudik yang membawa anak-anak yang masih kecil.
Lebih baik barang bawaan khususnya oleh-oleh lebih mudah jika dipaketkan terlebih dahulu.
Nah, dengan tips di atas, para pemudik diharapkan dapat menikmati perjalanan dan menjalani libur serta hari raya dengan hati bahagia dan tubuh yang sehat.
Source | : | Kompas.com,nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR