Saat itu, kasino mulai tumbuh subur dengan para orang kaya yang gemar berjudi bakal membagikan sedikit kemenangan mereka kepada orang yang nasibnya tak seberuntung mereka.
Jadilah dia hidup di sana dan bergantung kepada kedermawanan orang kaya hingga aparat Macau menemukannya dan mendeportasinya ke Hong Kong pada 2010.
Meski sudah tiba di Hong Kong, Lee yang kini berusia 52 tahun itu masih "senang" hidup di jalanan. Mencari makanan sisa di restoran cepat saji terdekat.
Baca Juga : Sule Pamer Liburan Bareng Naomi Zaskia Hingga Makan Malam Bersama, Tinggalkan Baby Shima?
Bagi sebagian besar orang, apa yang dilakukan Lee jelas bukanlah cara hidup ideal. Namun, Lee mengaku dia tidak akan menukarkannya dengan harta dunia.
"Bagi saya, inilah kebebasan," kata Lee kepada SCMP. Dia mengaku menjadi gelandangan membuatnya tidak perlu membayar uang sewa dan bisa tidur di mana saja.
"Saya pikir saya menyelamatkan sumber daya bagi masyarakat ini karena saya tidak menghasilkan uang maupun berusaha mencari pengaruh," terang dia.
Baca Juga : Tragis! Bocah Ini Tak Sengaja Tembak Kepalanya Sendiri Hingga Alami Kerusakan Otak, Lihat Fakta di Baliknya
Mayoritas pakaian Lee didapatkan dari sumbangan pekerja sosial lokal maupun dipungut di jalan. Dia tidak mendapat uang dari pemerintah, dan tidur di jalanan maupun taman.
Dia berkeliaran di Hong Kong Island yang merupakan kawasan termewah di sana, dan mengaku selalu menemukan benda-benda berguna yang dibuang orang.
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR