Selain itu, sebagai batita, ia juga merasa bahwa dialah sang pengambil keputusan soal makanan mana yang akan ia santap dan mana yang ia tolak.
Menghadapi batita yang sedang belajar mandiri, Mama dan Papa harus tetap tenang serta—khusus yang berhubungan dengan jam makan—menguasai sejumlah tips mengenalkan makanan baru ke balita pemilih, seperti berikut:
Buatlah jadwal makan yang teratur sehingga si kecil memiliki 3 waktu makan utama dan 2 waktu makan camilan sehat di antara jam-jam makan.
Menurut para dokter, anak-anak batita yang suka pilah-pilih makanan seringnya memiliki porsi makan yang kecil di sepanjang hari.
Dengan membuat jadwal makan yang teratur, Mama bisa memastikan si kecil akan makan saat dia lapar dan memperkecil kemungkinannya melahap camilan terlalu banyak.
Variasikan jenis makanan sehat untuk disantap batita Mama di tiap jam makan.
Saat Mama menawarkan makanan baru, cukup letakkan makanan itu di depan kursi si kecil tanpa memaksanya untuk melahapnya.
Selain itu pastikan kalau makanan yang Mama sediakan sesuai dengan umur si kecil.
Perkenalkanlah jenis makanan baru satu demi satu dan dalam porsi yang kecil.
Jangan berikan menu yang semuanya tampak asing baginya. Lebih baik Mama memberi si kecil makanan yang biasa ia makan atau yang ia paling sukai, baru selipkan satu jenis makanan baru.
Selalu sediakan setidaknya satu jenis makanan yang paling ia sukai di tiap waktu makan.
Cobalah untuk menyediakan jenis makanan baru ketika Mama tahu kalau si kecil tengah lapar—beberapa iris mangga saat dia ingin makan camilan sore, misalnya.
Jangan lupa untuk selalu memberinya porsi makan batita. Porsi makan batita jumlahnya hanya sekitar ¼ porsi makan orang dewasa.
Jika Mama ingin memperkenalkan daging untuk anak yang masih berumur satu tahun, beri ia yang berukuran sebesar telapak tangannya saja.
Sementara untuk sayur-sayuran, porsi yang pas untuk batita adalah satu sampai dua sendok makan.
Masih ada empat tips mengenalkan makanan baru ke balita pemilih.
KOMENTAR