Nakita.id - Dunia tampaknya kembali dibuat geger dengan aksi seorang kepala sekolah yang memberi perintah untuk membakar hidup-hidup muridnya.
Bukan karena bandel atau melangar peraturan, murid bernama Nusrat Jahan Rafi ini dibakar hidup-hidup karena tak mau menarik gugatan atas kasus pemerkosaan yang ditujukan pada kepala sekolah.
Mulanya setelah kasus Nusrat mencuat, polisi masih mengusut siapa sebenarnya dalang pembakaran tersebut.
Baca Juga : Cantiknya Luna Maya Saat Belum Mandi, Warganet: 'Muka Capek Aja Cantik'
Akhirnya polisi menemukan fakta bahwa kepala sekolahnyalah yang memberikan perintah untuk melakukan pembakaran atas gadis 19 tahun pekan lalu.
Mulanya, Nusrat dipancing naik ke atas atap sekolah, saat itu, ia diminta pelaku untuk mencabut laporannya terkait kasus pemerkosaan yang dialamatkan kepada kepala sekolahnya.
Dilansir oleh Kompas.com dari AFP, ketika Nusrat menolak untuk mencabut gugatan tersebut, pelaku menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya dan membakarnya hidup-hidup.
Baca Juga : Aurel Jadi Penjual Jamu, Tukang Parkir: 'Penjual Jamu Kok Pakai Bulu Mata Palsu'
Polisi pun telah menangkap 17 orang yang terlibat dalam kasus keji itu dan tiga di antaranya adalah teman sekelas Nusrat.
Salah satu pelaku mengaku bahwa orang yang menyuruhnya untuk membakar Nusrat yaitu sang kepala sekolah.
Saat akan dibakar, pelaku mengikat kaki dan tangan gadis malang itu lalu membakar hidup-hidup dengan tujuan seolah Nusrat melakukan bunuh diri.
Namun, tali yang mengikat Nusrat terbakar hingga ia bisa melarikan diri dengan tubuh yang penuh api.
"Namun rencana mereka gagal karena Nusrat berhasil membebaskan diri dalam keadaan terbakar setelah ikatannya lepas karena api," jelas Pengawas Senior, Mohammad Iqbal.
Baca Juga : Syahrini Tak Malu Anggap ART-nya Sebagai Keluarga hingga Sang Asisten Puji Kebaikan Inces: 'Baik Banget'
Setelah itu, Nusrat pun dibawa ke rumah sakit karena 80 persen tubuhnya terkena luka bakar hingga akhirnya tanggal 10 April lalu ia meninggal dunia.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Nusrat sempat mengatakan bahwa kepala sekolahnya telah melecehkannya dan ia ingin memperjuangkan kasusnya ini hingga napas terakhir.
"Kepala sekolah telah menyentuh saya. Saya bakal melawan kasus ini hingga napas terakhir," katanya.
Baca Juga : Hotman Paris Undang Audrey ke Acara Talk Show-nya, Warganet Beri Cibiran Pedas
Selain itu, Nusrat juga membeberkan siapa saja pelaku yang menyerangnya.
Sebelumnya, akhir Maret lalu, Nusrat melaporkan ke polisi bahwa kepala sekolahnya telah memperkosanya.
Mengetahui kasus tersebut, Meenakshi Ganguly dari Human Rights Watch menyatakan Nusrat adalah gadis yang pemberani, dan berkata kasusnya menjadi bukti bagaimana cara Bangladesh menangani kekerasan seksual.
Baca Juga : Gading Marten Ngaku Masih Sayang dengan Gisel Namun Beda dari Sebelumnya, Maksudnya?
"Kasus Nusrat menekankan pentingnya pemerintah Bangladesh menangani korban secara serius dan melindungi mereka dari upaya pembalasan," ujar Ganguly.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR