Cara penyaluran marah bisa dengan mengeluarkan kata-kata namun pilihkan kata-kata yang lebih baik.
“Nenek sihir” diganti “nenek cantik,” kata “bodoh” diganti “pintar,” kata “hidung pesek” diganti “hidung bundar,” dan sebagainya. Selain terdengar lebih halus, kata tersebut juga lebih baik artinya sehingga kesannya tidak berteriak marah.
Baca Juga : Ingin Langsing tapi Tetap Makan Enak? Coba Diet Ala Meghan Markle Ini, Moms!
Kenalkan konsekuensi
Seperti yang disinggung sebelumnya, jika perilaku anak sulit berubah, Moms bisa mengenalkan konsekuensi.
Misalnya dengan memberi punishment.
Pilih punishment yang mendidik, mampu membuat anak meninggalkan perilakunya tersebut.
Contoh, tidak boleh memainkan mainan kesukaannya atau tidak boleh menonton acara teve favoritnya. Terapkan dengan konsekuen meski anak merengek.
Sebaliknya, ketika si prasekolah mampu mengontrol emosinya berikan reward, bisa berupa pujian, pelukan atau barang-barang kecil yang menjadi kesukaan si anak.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR