Nakita.id - Moms mungkin pernah melakukan tes pada Si Kecil untuk mengetahui gaya belajarnya.
Apakah Si Kecil termasuk tipe pembelajar tipe visual yang mengandalkan gambar, tipe audio yang menyukai musik untuk membantu konsentrasi, atau tipe kinestetik yang suka bermain sambil belajar?
Tes gaya belajar seperti ini umumnya dilakukan di sekolah untuk membantu guru dan Moms mengidentifikasi cara belajar yang cocok untuk Si Kecil.
Pun mungkin guru di sekolah akan mengelompokkan para murid sesuai gaya belajarnya agar materi dapat diterima lebih mudah.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Mengetahui Si Kecil tergolong dalam salah satu tipe pembelajar dipercaya cukup menguntungkan, Moms.
Kegiatan belajar dan konsentrasi Si Kecil dapat dimaksimalkan melalui tipe belajar yang sesuai dengannya.
Meski begitu, ternyata ada dampak buruk yang mengintai ketika Moms terus menerus melabeli Si Kecil dengan gaya belajarnya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Daripada Melabel Anak 'Pemarah', Sebaikya Katakan Hal Ini Saat Si Kecil Marah
Berita buruknya, ternyata hampir tidak ada bukti yang bisa mendukung kalau konsep gaya belajar berpengaruh pada bagaimana Si Kecil menyerap materi pelajaran.
Investigasi terbaru dari sepasang peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Indiana, Polly Husmann dan Valerie Dean O'Loughlin menemukan sebagian besar siswa gagal belajar dengan gaya belajar mereka yang seharusnya.
Selain itu, mereka yang belajar sesuai gaya belajarnya pun tidak menunjukkan hasil lebih baik secara akademis.
"Jadi, pepatah ‘Saya tidak bisa belajar subjek X karena saya seorang pembelajar visual' harus dihapuskan" para peneliti menyimpulkan seperti dikutip dari offspring.lifehacker.com.
Baca Juga : #LovingNotLabelling : Jangan Sampai Ucapkan Kata 'Malas' pada Anak, Ini Cara yang Tepat untuk Mengatakannya
Daniel Willingham, seorang profesor psikologi berpendapat bahwa gaya belajar seperti diidentifikasi dari beberapa tes tidak selalu membenarkan bagaimana cara seorang anak belajar.
"Memang benar beberapa orang memiliki memori visual yang lebih baik, dan yang lain lebih baik dalam mempelajari materi pendengaran. Namun, fakta itu tidak terlalu penting" ucap Willingham.
Alih-alih berpatok pada satu tipe belajar dan melabeli Si Kecil dengan itu, cara mereka belajar dengan dibimbing oleh konsep yang tepat jauh lebih berarti untuk prestasinya di sekolah.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Jangan Labeli Anak Laki-laki 'Cengeng', Dampaknya Buruk!
Sebab menurut Willingham, tidak semua materi pelajaran di dunia ini dapat difasilitasi dengan satu tipe belajar.
"Anda tidak akan membuat presentasi audio tentang bentuk Aljazair," kata Willingham.
"Semua orang perlu melihatnya. Kita semua dapat berpikir dalam kata-kata dan kita semua dapat berpikir dalam gambar visual. Apa yang dapat dilakukan guru dan orang tua adalah membantu anak-anak mencari tahu kapan harus menggunakan keterampilan." tambahnya.
Hal ini juga dapat memberikan Si Kecil pola pikir yang tetap, menekan potensi mereka untuk beradaptasi dengan berbagai cara belajar, yang harus mereka lakukan sepanjang hidup mereka.
Baca Juga : #LovingNotLabelling 5 Hal Ini Pantang Diucapkan Orangtua ke Anak
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | offspring.lifehacker.com |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR