Tim peneliti kemudian menemukan 6,5 persen peserta berusia 4 sampai 10 tahun tidak sarapan setiap hari.
Sedangkan peserta berusia 11 hingga 18 tahun sebanyak 27 persen yang tidak pernah sarapan.
Anak perempuan lebih besar kemungkinannya melewatkan sarapan dibanding anak laki-laki.
Lebih dari 30 persen peserta yang melewatkan sarapan ditemukan tidak mendapat asupan zat besi yang cukup untuk hari itu.
Lalu 20 persen anak yang tak sarapan tercatat kekurangan kalsium dan iodin, serta 7 persen kurang cukup asupan folat.
Efek lainnya dari melewatkan sarapan, berdasarkan penelitian tersebut, konsumsi lemak semakin meningkat.
Ini dapat mengakibatkan kegemukan bagi Si Kecil.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR