Nakita.id - Moms mungkin akan mengalami ketika punya bayi dan dia akan senang memasukkan sesuatu ke mulutnya.
Banyak Moms kemudian merasa khawatir akan hal ini.
Coba lihat, apakah Si kecil suka memasukkan kaki ke mulutnya, atau mungkin mainannya?
Wajar kok! Bayi akan memasukkan semua benda ke dalam mulut, pokoknya apa pun yang biasa dipegangnya.
Baca Juga : Jangan Pusing Kalau Bayi Menolak MPASI, Kenali Dulu Penyebabnya
Inilah yang disebut dengan fase oral, yang memang merupakan tahap yang harus dilalui bayi.
Dalam fase ini, bayi mengenal kenikmatan yang didapat dari aktivitas dengan mulut.
Ia akan terlihat begitu menikmati saat mengisap puting ibu, dot, atau jari-jemarinya hingga terkantuk-kantuk.
Karenanya, Apakah bayi untuk mencoba-coba apakah benda itu nikmat atau tidak, tidak peduli benda tersebut berbahaya atau tidak.
Baca Juga : Mudik Jalur Selatan, Perhatikan Kondisi Jalur Hingga Titik Rawan Macet Ini
Pada fase oral, interaksi utama bayi terjadi melalui mulutnya, sehingga rooting reflex dan sucking reflex memegang peranan besar di sini.
Mulut menjadi organ vital untuk makan, dan bayi mendapatkan kesenangan dari stimulasi oral melalui aktivitas seperti mengecap dan mengisap.
Karena sangat tergantung pada pengasuhnya (orangtua, keluarga dekat, atau pengasuhnya), bayi juga mengembangkan rasa percaya dan kenyamanan melalui stimulasi oral ini.
Ketika bayi memasukkan benda-benda ke mulut, hal ini juga menjadi tanda bahwa gigi pertamanya siap untuk tumbuh.
Baca Juga : Pilih Lakukan Persalinan di Rumah, Meghan Markle Tak Akan Berpose Untuk Foto Kerajaan
Meskipun kebanyakan bayi akan mengeluarkan giginya pada usia 7 bulan, banyak juga yang sudah mulai memperlihatkan gigi di usia 3 bulan.
Ketika hal ini terjadi, bayi akan sering mengeluarkan air liur dan terus-menerus memasukkan sesuatu ke mulutnya.
Masalah utama dalam fase oral ini adalah proses menyapih, karena anak harus mengurangi ketergantungan pada pengasuhnya.
Baca Juga : Mudik Pakai Motor Tak Disarankan Menhub, Moms Harus Tahu 3 Risikonya
Menurut bapak psikoanalis Sigmund Freud, jika terjadi rasa terikat terjadi pada fase ini, anak akan memiliki masalah dengan ketergantungan atau agresi.
Kelak hal ini menimbulkan masalah makan, minum, menggigit kuku, hingga merokok.
Jadi pada fase oral ini, orangtua harus selalu mengawasi anak.
Moms bisa memuaskan fase oral si kecil dengan aman dengan memberikan ASI secara langsung, atau memberikan mainan khusus yang bisa dan aman dia gigit-gigit (teether).
Baca Juga : Tidak Boleh Gunakan Sandal Hotel di Luar Kamarnya, Kenapa ya Moms?
Pastinya mainan yang dieksplorasinya tak boleh berukuran kecil yang memungkinkan masuk ke dalam mulutnya.
Selain tersedak, risiko lainnya saat bayi memasukkan benda-benda ke mulut adalah memakan benda-benda yang sering digunakan orangtua atau dirinya, seperti lipstik, losion, bedak, minyak penghangat badan, pasta gigi, hingga sabun.
Bayi bisa mengalami keracunan yang ditandai dengan muntah-muntah, mencret, muncul alergi, hingga tak sadarkan diri.
Baca Juga : Moms, Jangan Panik Jika Kondom Tertinggal Di Dalam! Cukup Jongkok dan Lakukan Hal Ini!
Pertolongan pertama untuk kasus ini adalah memberikan dia air minum atau disusui.
Namun jika bayi menunjukkan kelainan, segera bawa ke dokter. (Dini)
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR