Sebaliknya, bila tak merasa silau kemungkinan mengalami gangguan mata.
Pada bayi prematur, yaitu lahir kurang dari 34 minggu, akan dilakukan pemeriksaan mata deteksi ROP (retinophaty of prematurity).
Kenapa perlu?
Karena, kelainan retina ini berisiko menimbulkan kebutaan.
Baca Juga : Dikritik Pedas Fans Red Velvet, Jessica Iskandar:
Skrining dilakukan agar ROP dapat terdeteksi sedini mungkin sehingga dapat ditangani segera dengan maksimal.
Pemeriksaan ROP dilakukan pada 4—6 minggu setelah kelahiran bayi prematur.
Pemeriksaan ROP cukup aman untuk bayi.
Agar tak nyeri saat pemeriksaan, dokter mata akan meneteskan analgetik lokal.
Baca Juga : Suka 'Nyelonong' Kalau Pulang ke Rumah, Reino Barack Kaget Pergoki Syahrini Punya Kebiasaan Ini
Selain itu, waktu pemeriksaan biasanya sebentar untuk mengurangi kemungkinan bayi menjadi rewel.
Bila mengalami ROP, dalam kategori ringan, tak perlu terapi meski tetap mendapat pengawasan ketat, misalnya setiap dua minggu harus dikontrol kondisi retina.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR