Nakita.id - Dalam mendidik Si kecil, kita sebagai orang tua seringkali tidak menyadari ada ucapan atau tindakan diri kita yang bisa berdampak buruk terhadap perkembangan anak.
Salah satu yang pasti kita sering lakukan adalah memberi label negatif pada anak.
Moms sebaiknya berhati-hati dalam memberi label atau cap kepada anak mengenai perilaku, sifat, atau bentuk fisiknya.
Label negatif sendiri biasanya akan diberikan ketika anak dinilai bodoh, malas, nakal, gendut, dan lain sebagainya.
Padahal, label negatif itu bisa berdampak buruk terhadap rasa percaya diri anak lho Moms!
Bagaimana tidak, ketika anak mendapatkan label negatif dari orang tuanya, maka ia juga akan menilai dirinya sendiri seperti itu.
Baca Juga : #LovingNotLabelling, Bahaya Sering Berikan Label Pada Anak: 'Anak Pintar' 'Anak Nakal'
Setiap kali kita melakukannya, kita jatuh ke dalam jebakan label tanpa menyadari efek dan konsekuensinya yang terbatas.
Dilansir dari sleepingshouldbeeasy.com, berikut ini terdapat empat alasan Moms harus menghindari melabeli anak:
1. Membuat lebih sulit untuk memperbaiki perilaku
Baca Juga : Berhenti Bilang 'Jangan' dan 'Tidak Boleh' pada Si Kecil #LovingNotLabelling
Labelling memang sangat sulit dilepaskan dari diri.
Ketika membuatnya disiplin, anak-anak percaya perasaan dan kata-kata negatif kita diarahkan pada mereka sebagai pribadi, bukan pada perilaku mereka.
Jika anak kita tahu bahwa memukul itu “salah,” maka lebih mudah untuk dikoreksi, terutama jika Moms meyakinkannya bahwa kita mencintainya apa pun yang terjadi.
2. Anak akan sulit menunjukkan empati
Ketika berhadapan dengan anak yang menantang, berkemauan keras, melabelinya sebagai "pembuat onar" secara otomatis membuat kita sulit untuk menunjukkan empati dan menyelesaikan masalah.
Pelabelan menciptakan jarak antara emosi kita dan anak.
Baca Juga : #LovingNotLabelling Perhatikan Cara Beri Empati ke Si Kecil Moms, Jangan Sampai Memberikan Label!
Daripada terlibat dengan empati, menempatkan label itu akan menyebabkan hubungan Moms menjauh.
Moms cenderung melihatnya sebagai anak yang sulit atau pembuat onar.
3. Label tidak akurat
Hampir setiap orang (baik kecil atau dewasa) berubah setiap hari!
Anak-anak mungkin bertindak serius suatu hari dan lucu di hari berikutnya.
Manusia mampu memiliki banyak emosi, reaksi, dan aspek kepribadian yang kompleks, termasuk anak-anak.
Tidak mungkin memberi label pada seseorang dan memprediksi setiap tindakan yang akan mereka lakukan.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Terlalu Sering Memuji Si Kecil Membuatnya Kerap Melakukan Kebohongan
4. Anak akan merasa buruk tentang dirinya
Anak-anak kita mendengar apa yang Moms katakan tentang mereka dalam percakapan dengan orang dewasa lainnya.
Ketika anak mendengar kita melabelinya dengan kata-kata seperti "gaduh dan ribut" atau "malu-malu dan pemalu," dia merasa sadar diri.
Apa yang benar-benar dia dengar akan membuat dirinya berpikir "buruk."
Dia akan mulai menerima apa yang dilabelkan pada dirinya dan itu akan terbawa sampai dirinya dewasa.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | sleepingshouldbeeasy.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR