"Saya tak tahan lagi. Akte Jual Beli (AJB) tanah saya dipermainkan oleh Kepala Desa. Saya terus terus dijanji dan akhirnya saya bakar kantor Desa, ” tutur Sai.
Ia mengaku pada Februari 2019, telah menjual tanah warisan berupa sawah seluas 34 hektar dan tanah kering seluas 18 hektar senilai Rp 200 juta di dua lokasi.
"Saya sudah bayar AJB dengan nilai Rp 5 juta. Namun baru AJB sawah yang selesai.
Saya dipermainkan sama kepala desa, mungkin masih dendam gara-gara dia curiga saya tidak mendukungnya pada pilkades kemarin,” terang Sai.
Baca Juga : Masih Anggap Wanita Tidak Boleh Menyetir, Pria Ini Tega Bakar Mobil Baru Teman Wanitanya
Saking kesalnya, ia pun melancarkan aksinya melakukan pembakaran kantor desa.
Menurut keterangan yang ada, saat itu juga Sai langsung menyiramkan bensin dari jeriken yang ia bawa pada pelapah pisang lalu membakar kantor desa tersebut.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | tribunnew.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR