Nakita.id - Tidak sedikit yang menghindari hubungan intim saat hamil.
Tapi ada juga yang justru menganjurkkanya. Berhubungan intim saat menjalani kehamilan normal (tanpa komplikasi) sangatlah aman dilakukan.
Apabila dokter kandungan sudah memberikan ‘lampu hijau’, buat apa lagi Anda takut akan menyakiti si jabang bayi.
Baca Juga : Terekam Masuk Kamar Bareng Wanita Seksi, Pria Ini Meninggal di Lorong Hotel dengan Kondisi Tragis
Saatnya tenang dan kenali beberapa pemahaman salah tentang berhubungan intim saat hamil ini. Berikut 5 mitos hubungan intim saat hamil:
Mitos #1 Penetrasi bisa membahayakan janin.
Apakah Anda tahu kalau vagina akan melonggar saat hubungan seks berlangsung? Vagina akan secara alami menciptakan jeda beberapa sentimeter antara penis dan serviks (gerbang masuk ke uterus), dan hal ini juga berlaku jika si pria memiliki ‘adik’ yang besar sekalipun. Plus, serviks akan ditutup dan disegel dengan lendir tebal untuk melindungi si bayi. Dan bayi Anda berada di kantung ketuban di dalam uterus, tempat ini sudah didesain oleh sang maha pencipta untuk menjaga bayi tetap aman dan nyaman.
Mitos #2 Kontraksi saat orgasme bisa sebabkan keguguran.
Sedikit kram yang Anda rasakan usai melakukan hubungan seks adalah hal yang benar-benar normal. Itu hanyalah akibat otot dari uterus yang mengencang sedikit. Selama Anda tidak menjalani kehamilan dengan risiko tinggi, kontraksi ini tidak akan sebabkan masalah apapun. Ada dua tipe kontraksi, dan yang Anda rasa selama dan setelah orgasme bukanlah tipe kontraksi yang bisa sebabkan keguguran. Jangan samakan kontraksi saat orgasme dengan kontraksi saat persalinan, yang akan menyakitkan dan datang secara berkala (setiap 3-5 menit). Sedangkan kontraksi usai orgasme hanya timbulkan nyeri ringan dan akan hilang.
seks
Baca Juga : Terekam Masuk Kamar Bareng Wanita Seksi, Pria Ini Meninggal di Lorong Hotel dengan Kondisi Tragis
Mitos #3 Melakukan seks akan menginduksi persalinan.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR