Nakita.id – Popok bayi adalah salah satu barang yang penting disiapkan bagi bayi yang baru lahir.
Ada dua jenis popok bayi yang bisa Moms pilih, yaitu popok sekali pakai atau popok kain.
Apabila Si Kecil lahir prematur, ada baiknya Moms memilih popok bayi sekali pakai untuknya.
Mengapa?
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Meskipun popok bayi sekali pakai sering dikhawatirkan menimbulkan risiko iritasi pada kulit bayi, namun ternyata menurut dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), bayi yang lahir prematur atau lahir dengan berat yang rendah, dianjurkan untuk lebih baik menggunakan popok bayi sekali pakai.
"Berbicara soal popok untuk bayi, yang terpenting adalah kering dan bersih. Kalau ibunya, biasanya lebih mementingkan kepraktisan pemakaian. Tapi, dalam memilih popok tidak hanya itu yang jadi pertimbangan, biaya dan isu lingkungan juga harus dipertimbangkan.
Mana yang lebih menjadi prioritas untuk ibu, semua kembali pada pilihan masing-masing. Jangan lupa juga dampak lingkungan yang perlu dipikirkan," ujar dr Rina.
Baca Juga : Meghan Markle Melahirkan, Kapan Publik Bisa Melihat Royal Baby Boy?
"Seperti misalnya popok kain, tidak selalu popok kain berarti sudah menjaga lingkungan. Karena dalam satu kali cuci, air yang digunakan bisa dipakai untuk empat kali mandi orang dewasa,” sambungnya.
Sementara, khusus untuk bayi lahir prematur atau bayi yang lahir dengan berat rendah, dr Rina menjelaskan popok sekali pakai lebih tepat digunakan.
Meski tak ada ukuran yang sesuai untuk bayi-bayi ini, popok sekali pakai cenderung lebih terukur.
Baca Juga : Relakan Motor Dinasnya Tergilas Truk, Aksi Polisi Ini Selamatkan Banyak Nyawa
"Popok bayi sekali pakai lebih memudahkan orangtua untuk mengukur urine bayi yang terdapat dalam popok. Popok ukuran S biasanya terlalu besar, jadi harus dipotong dan direkatkan sendiri," jelas dr Rina yang juga merupakan konsultan perinatologi RS Cipto Mangunkusumo.
Mengenai berapa kali popok sekali pakai harus diganti, dr Rina menjelaskan tak pernah ada standar pasti mengenai hal ini.
Sejumlah faktor turut memengaruhi, seperti iklim yang berpengaruh terhadap kulit, juga kebutuhan bayi.
Baca Juga : Gagal Bersalin Tanpa Bantuan Dokter, Meghan Markle Melahirkan di Rumah Sakit dengan Biaya Fantastis
"Yang penting kering dan bersih. Apabila popok sudah terasa lembab, maka popok harus segera diganti. Tak ada angka pasti yang mengatur berapa kali popok harus diganti dalam sehari
Masalah kulit juga tergantung iklim. Jika orang di Jepang mengganti popok bayi lima kali sehari, di Indonesia bisa jadi hanya perlu empat kali, karena kondisi iklim yang berbeda," jelasnya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Melabel Anak 'Malas' Berdampak pada Masa Depannya
Menurut dr Rina, oangtua atau pengasuh harus peka dan perlu sering mengecek apakah popok sudah perlu diganti atau tidak. Jika bayi selalu bersih dan kering (tidak basah atau lembab pada area bokong, alat kelamin, dan paha bagian dalam), iritasi bisa dihindari.
"Lebih baik fokus pada menghindari iritasi, daripada harus mengobati kulit bayi yang teriritasi," tambahnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR