Sayangnya, gejela-gejala tersebut sering kali diremehkan padahal bisa menyebabkan kecacatan permanen dan berkurangnya kualitas hidup seseorang.
Dokter Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) mengungkapkan bahwa saraf dengan kerusakan lebih dari 50% sudah tidak bisa diperbaiki dan bersifat seumur hidup.
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) ini juga mengungkapkan bahwa gejala neuropati tidak lagi hanya dirasakan oleh usia lanjut tetapi juga usia muda.
Baca Juga : Siti Badriah Rayakan Anniversary Perjalanan Asmaranya, Langsung Dibalas Oleh Tunangannya Begini
Menurut Manfaluthy majunya usia gejala neuropati ini diakibatkan karena kemajuan zaman dan gaya hidup.
"Kalau zaman dulu (neuropati) disebabkan karena penyakit diabetes, kekurangan vitamin B, atau malnutrisi tetapi ternyata sekarang kemajuan zaman justru semuanya mempunyai risiko terkena neuropati karena lifestyle, karena pakai gadget, pakai sepatu hak tinggi yang bisa merusak saraf," tuturnya.
Untuk itu, Manfaluthy mengimbau masyarakat untuk mengenali dan melakukan pencegahan neuropati sejak dini.
Baca Juga : Sophia Latjuba Tuai Pujian karena Makin Lengkat dan Akrab dengan Gempi, Beda dengan Wijin?
Seperti memeriksakan diri ketika mengalami gejala neuropatik dan mengonsumsi vitamin neurotropik yang terdiri dari B1, B6, dan B12.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR