Autisme merupakan penyakit gangguan perkembangan otak yang berkelanjutan dan menetap. Nama autisme berasal dari kata "autos" dalam bahasa Yunani yang berarti "sendiri".
Istilah autisme dipakai oleh Paul Eugen Bleuler, psikiater asal Swiss (1857–1939) untuk menggambarkan kondisi melarikan diri dari realitas.
Baca Juga : Disney Indonesia Gandeng Isyana Sarasvati dan Gamaliel Bawakan Versi Baru
Biasanya, autisme baru terdeteksi saat anak berusia batita, alias tiga tahun.
Padahal, gangguan ini sejatinya bisa dikenali sejak bayi.
Mengenali gejala autisme sejak dini akan lebih memudahkan kita dalam menanganinya.
Berikut ciri-ciri peyandang autisme yang dapat dikenali sejak bayi:
1. Bayi Usia tiga bulan
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, bayi penyandang autisme mungkin menunjukkan tanda-tanda berikut ketika usia tiga bulan:
- Tidak tersenyum pada orang.
- Tidak menanggapi suara keras dan tiba-tiba.
- Tidak berupaya untuk berbicara.
- Tidak bereaksi terhadap wajah-wajah baru.
- Mengalami kesulitan memegang atau menggenggam benda.
- Tidak mengikuti obyek yang bergerak dengan matanya.
2. Bayi Usia tujuh bulan
Gejala autisme yang paling umum diamati pada sekitar usia tujuh bulan, sebagai berikut:
- Tidak menunjukkan kasih sayang terhadap orangtuanya.
- Tidak tertawa, tersenyum, atau membuat suara.
- Tidak menengok untuk melihat orang yang sedang berbicara padanya.
- Tidak mencoba untuk menjangkau objek.
- Tidak mencoba untuk menarik perhatian Mama ke arahnya dengan tindakan tertentu.
- Jarang menunjukkan minat dalam kegiatan permainan.
- Tidak merespons setiap ada suatu tindakan yang mendadak.
Defisiensi Zat Besi pada Anak Sebabkan Gangguan Perkembangan Kognitif dan Motorik
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR