Meski telah melakukan riset kecil-kecilan atau mungkin mendapatkan rekomendasi dari teman serta saudara, namun sebaiknya kembalikan pilihan berdasarkan insting Moms dan pasangan sebagai orangtua.
Kunci utamanya adalah Moms dan pasangan harus merasakan nyaman terlebih dahulu pada TPA yang dipilih.
Kenyamanan tak bisa diukur dengan hanya melihat harga yang mahal, kebersihan, atau keamanan.
Salah satu tanda TPA berkualitas adalah mengijinkan orangtua dan anak untuk menghabiskan waktu bersama di TPA, sekadar untuk mengawasi bagaimana interaksi yang terbangun antara orangtua, anak, dan pekerja di TPA.
Hal yang perlu diingat juga, kondisi dan tipe setiap keluarga unik dan berbeda.
Meski teman memiliki pengalaman baik di TPA tertentu, belum tentu hal tersebut cocok dengan Moms.
Baca Juga : Kartika Putri Adakan Syukuran Kehamilan, Tetangga Protes Kecewa dan Sebut Kartika Tak Sopan
Maka dari itu, Moms perlu melihat perbedaan temperamen anak, situasi kerja Moms dan pasangan, tempat tinggal, lokasi kantor, dan harapan terhadap TPA.
Jangan menggantungkan penilaian atau membuat keputusan dari pengalaman orang lain.
2. Percayakan insting anak
Salah satu pertanda TPA cocok untuk keluarga adalah anak juga nyaman berada di sana.
Jika Si Kecil sudah bisa berbicara, tanyakan perasaannya ketika berada di TPA tersebut.
Sedangkan untuk bayi, perhatikan bagaimana interaksi yang terbangun antara pengasuh dan bayi selama di TPA.
3. Ketahui kebutuhan
Apapun jenis TPA yang Moms temukan, harga yang mahal atau murah bukan menjadi tolok ukur kualitas.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com,Bali.tribunnews.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR