Nakita.id - Popok celana lebih dipilih karena pemakaiannya yang terbilang praktis.
Hal ini tak lepas dari pertimbangan bahwa Si Kecil akan lebih bebas bergerak memakai popok celana.
Ditambah, popok celana dinilai lebih tahan bocor ketimbang popok perekat.
Tapi, selain fungsinya sebagai diaper, popok celana banyak dipilih karena orangtua ingin melakukan potty training atau melatih Si Kecil buang air pada tempatnya.
Melansir dari What to Expect, berikut adalah tips yang perlu Moms ketahui ketika beralih ke popok celana untuk potty training.
Baca Juga: Benarkah Popok Kain Bayi Baru Lahir Tak Menimbulkan Ruam? Ini Penjelasannya
1. Ganti ke popok celana
Tips pertama yang harus Moms ikuti adalah dengan mengganti popok perekat dengan popok berbentuk celana.
Pasalnya, anak-anak akan menyesuaikan diri dengan popok yang bisa digulung ke bawah seperti celana biasa.
Tapi, Moms juga harus telaten membimbing karena Si Kecil bisa merusak atau menarik popoknya sampai putus.
Untuk lebih aman, gunakan popok celana dengan bahan kain katun.
2. Tidak memakaikan celana
Salah satu yang bisa menjadi alternatif adalah dengan tidak memakaikan celana pada Si Kecil.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran anak pada tubuhnya sendiri.
Anak akan berpikir dua kali untuk buang air tanpa ada popok yang menahannya, dan ini membuat mereka bergerak cepat dengan sinyal yang dikeluarkan tubuh.
Baca Juga: Selain Lebih Hemat, Keuntungan Ini Bisa Moms Dapatkan Jika Gunakan Popok Kain Bayi
3. Amati dan awasi
Mengamati dan mengawasi anak dengan seksama juga menjadi kunci sukses potty training.
Jika Moms melihat tanda-tanda anak akan buang air, segera tanyakan kepada Si Kecil.
Meski sudah kecolongan, tetaplah bawa anak ke kamar mandi agar terbentuk mindset buang air pada tempatnya.
Baca Juga: Moms, Begini Lho Langkah yang Benar Gunakan Popok Sekali Pakai atau Popok Kain Bayi
4. Motivasi terus
Terus mengingatkan anak untuk buang air pada tempatnya adalah sebuah langkah awal kesuksesan.
Katakan pada mereka kalau menggunakan kamar mandi ketika buang air adalah tanda kalau anak mulai dewasa.
Moms bisa juga menempelkan sticker hadiah atau memasukkan uang ke celengan, berikan penghargaan pada mereka jika berhasil buang air di kamar mandi.
5. Bersabar
Skala keberhasilan anak-anak dalam potty training tentu saja berbeda-beda.
Maka dari itu, hal yang harus Moms ingat adalah untuk selalu bersabar.
Jangan memarahi atau mempermalukan anak-anak ketika mereka masih belum bisa buang air pada tempatnya.
Hal tersebut justru akan membuat mereka takut untuk mencoba lagi di masa depan, dan belajar potty training semakin sulit.
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR