Nakita.id - Duh, senang ya lihat kulit bayi yang mulus dan sehat.
Tak sabar untuk menyentuh dan menciuminya kalau berdekatan.
Kesehatan kulit bayi memang berperan dalam aktivitas anak.
Sebagai organ tubuh paling luar, kulit memiliki beban kerja yang berat sekali karena harus melindungi apa yang ada di dalam tubuh. Kulit itu sangat tipis, ketebalannya bahkan tak sampai 1 milimeter, tetapi cukup kompleks karena semua pembuluh darah dan saraf ada di sini.
Kulit mengatur seluruh fungsi yang berperan pada perlindungan tubuh. Pada dasarnya kulit bayi masih sensitif karena ikatan antarsel lebih longgar, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan reaktif terhadap alergi. Secara struktur, kulit bayi belum berkembang dan berfungsi maksimal.
Misal, kulit luar (lapisan epidermis) pada bayi lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Lantaran itu, zat-zat yang mengenai atau menempel pada permukaan kulit mudah terserap. Padahal daya tahan permukaan kulit belum sempurna, sehingga memudahkan terjadinya iritasi. Karena itu, perawatan kulit bayi harus dilakukan lebih telaten.
Secara umum, ada beberapa fungsi kulit sehingga kesehatan kulit bayi perlu diperhatikan, di antaranya:
Barier: Sebagai proteksi terhadap berbagai hal, misalnya proteksi terhadap suhu/kelembapan.
Termoregulasi: Bila suhu panas keluar keringat, sebaliknya bila dingin, keringat "ditahan" atau tak keluar.
Kekebalan/imunitas, yang terus berkembang sejak bayi sampai dengan dewasa.
Pembentukan vitamin D. Orangtua dianjurkan menjemur bayinya untuk merangsang pembentukan vitamin D yang baik bagi pertumbuhan tulang. Waktu menjemurnya tak perlu lama karena proteksi kulit bayi terhadap paparan sinar ultraviolet tak sebaik pada orang dewasa. Bayi cukup dijemur tak lebih dari 15 menit dan dilakukan sebelum pukul 9 pagi.
Penyerapan (absorpsi). Jangan gunakan sembarang obat kulit karena akan diserap kulit bayi menuju pembuluh darah dengan cepat.
Agar kesehatan kulit bayi terjaga, berikut Tip Perawatan Kulit Bayi
Perhatikan perlengkapan yang digunakan, entah itu pakaian, handuk, seprai, kosmetik, atau hal-hal lain yang bersentuhan langsung dengan kulit si kecil. Pastikan kebutuhan bayi tersebut dalam keadaan bersih saat digunakan. Pun ketika dicuci, sabun yang digunakan harus aman bagi kulit bayi. Ini baik demi kesehatan kulit bayi
Mandikan si kecil dua kali sehari, pagi dan sore sehingga badannya selain bersih juga sehat karena terbebas dari kuman yang mungkin menempel di kulitnya. Ketika mandi, jangan terlalu sering menggunakan air hangat karena dapat merusak lapisan kulit. Selain juga jangan terlalu lama memandikannya.
Pilih sabun dan sampo khusus untuk bayi agar terhindar dari iritasi kulit. Pilih sabun yang memiliki pH 4,5—5. Bilas dengan bersih sehingga tak ada sabun tersisa yang menempel pada kulitnya. Usai mandi, keringkan tubuh si kecil dengan handuk lembut agar kulitnya terasa nyaman.
Sebaiknya hindari pemberian bedak di daerah lipatan paha karena apabila bercampur dengan keringat, urine, atau feses, lapisan bedak ini akan menggumpal dan mengundang perkembangbiakan jamur di daerah popok.
Bila si kecil pipis atau buang air besar, bersihkan bagian bokong dan sekitar alat kelamin, juga lipatan paha dengan air mengalir jangan sekadar menggunakan tisu basah atau waslap. Keringkan dengan handuk lembut.
Pilih pakaian dari bahan katun, lembut, tidak berbulu, dan nyaman. Ukuran pakaian tidak ketat, tetapi agak longgar. Juga jangan pilih yang tebal. Bahannya harus bisa membuat kulit bernapas sehingga kelembapan tubuh si kecil terjaga. Dengan begitu bayi tidak gerah atau mudah berkeringat sehingga terhindari dari perkembangbiakan kuman atau bakteri.
KOMENTAR