Nakita.id - Dulu, orangtua atau nenek kerap menyedot hidung dengan mulut untuk mengeluarkan ingusnya.
Di saat peralatan bayi belum selengkap saat ini, itulah cara paling praktis untuk mengeluarkan lendir bayi sehingga hidungnya tak lagi dipenuhi ingus.
Baca Juga: Mitos yang Banyak Dipercaya, Vagina Tak Sempit Lagi Akibat Sering Berhubungan Intim
Ternyata, cara ini juga banyak dilakukan orangtua di berbagai belahan dunia lain. Bagaimana pun, bayi baru lahir hingga usia 2 tahun belum tahu bagaimana cara mengeluarkan ingus sendiri. Di apotek memang tersedia alat pengisap lendir bayi yang disebut nasal aspirator. Alat ini menggunakan pengisap untuk menarik ingus keluar dari hidung bayi. Namun, alat ini seringkali tidak mampu membersihkan hidung bayi secara tuntas. Selain itu, bagian dalam alat ini juga sulit dibersihkan.
Cara umum lainnya untuk mengeluarkan ingus bayi adalah menggunakan minyak pelega pernapasan yang bisa diteteskan di baju si kecil. Atau meneteskan cairan garam (saline) dengan pipet ke dalam hidungnya. Hasilnya, ingus yang menyumbat hidung menjadi cair. Hanya saja, Mama tetap harus mengeluarkan ingus dari hidung bayi. Padahal, itulah tantangan utama saat berusaha mengeluarkan ingus bayi. Yaitu, bagaimana caranya agar ingus yang keluar cukup banyak sehingga hidungnya bersih.
Baca Juga: Mitos yang Banyak Dipercaya, Vagina Tak Sempit Lagi Akibat Sering Berhubungan Intim
Nah, karena itulah sebagian orangtua tetap memilih menyedot hidung bayi dengan mulut untuk mengeluarkan ingusnya. Dengan cara ini, kuat-ringannya kadar pengisapan bisa Mama atur sendiri. Kadar pengisapan ini memungkinkan Mama untuk mengeluarkan lendir bayi yang paling kental sekalipun untuk melegakan pernapasannya. Setelah berhasil menyedot ingusnya, Mama tentu tak perlu menelannya. Buang saja di pispot atau di tisu lebih dulu.
Bagi Mama yang masih merasa risih mengeluarkan ingus bayi dengan cara tradisional ini, ingat-ingat lagi. Sebagai orangtua, Mama tentu sudah biasa mengganti popok bayi yang berisi pipis dan pup bayi. Mama sudah sering kena air liur bayi, dari wajah hingga kaki. Si kecil juga sering ngompol di baju Mama, bahkan baju kantor kesayangan Mama.
Baca Juga: Beranjak Remaja Ini Potret Cantik Putri Vira Yuniar dan Teuku Ryan yang Jarang Tereksplos Media
Ternyata, mengatasi air liur, urin, hingga pup bayi saja tidak terlalu berat bagi Mama. Ketika Mama mengisap hidung bayi yang mungil dengan mulut Mama, Mama bisa mengontrol agar isapannya tidak terlalu keras. Selain itu juga mudah membersihkan hidungnya maupun mulut Mama.
Meskipun begitu, menyedot hidung bayi dengan mulut Mama juga punya risiko buruk, yaitu Mama bisa ketularan pilek akibat terpapar virus yang sama. Risiko lainnya, Mama menyedot terlalu keras sehingga melukai hidungnya.
Baca Juga: Tips Memilih Popok Kain: Perhatikan Hal-Hal Sepele Ini ya Moms!
Karena itu, kunci mengeluarkan ingus bayi dengan cara tradisional ini ada pada tingkat pengisapannya. Jika Mama sudah mahir melakukannya, mengeluarkan ingus bayi dengan menyedot hidungnya dengan mulut bisa menjadi cara paling efektif dan terbilang aman.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR