Nakita.id - Memilih pakai popok kain bayi baru lahir merupakan pilihan yang wajar untuk semua Moms.
Tapi apa Moms sudah memperhatikan apa-apa saja yang tidak boleh dilewatkan ketika memilih popok kain bayi baru lahir?
Cara memilih dan memakai popok kain bayi baru lahir itu penting lho Moms untuk diketahui.
Popok memang merupakan salah satu kebutuhan dasar bayi.
Baca Juga: Popok Kain Bayi Baru Lahir, Pilihan Terbaik Bagi Si Kecil? Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangannya
Salah-salah cara memakaikan popok bisa membuat Si Kecil tidak nyaman bergerak hingga bahkan menyebabkan ruam popok.
Nah, berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak salah dalam memilih popok bayi.
1. Pilih popok sesuai ukuran bayi
Jika kita memilih popok kain, jangan terlalu kencang atau ketat memakaikan popok pada bayi.
Popok yang terlalu ketat tentu membuat bayi menjadi kurang nyaman.
Selain itu, juga dapat membuat pantat bayi menjadi lebih lembab dan hal ini tidak baik untuk Si Kecil.
Jika Moms menemukan bekas karet popok pada kulit bayi di sekitar paha dan pinggang, artinya ukuran popok bayi kekecilan.
Moms harus menggantinya dengan ukuran yang lebih besar sesuai ukuran bayi.
2. Pilih popok yang aman bagi kulit bayi
Baca Juga: Benarkah Popok Kain Bayi Baru Lahir Tak Menimbulkan Ruam? Ini Penjelasannya
Jika kulit bayi di sekitar paha dan pinggang menjadi kemerahan atau muncul ruam setelah pakai popok, artinya kulit bayi mungkin sensitif terhadap popok tersebut.
Jika Moms memilih popok kain, sebaiknya Moms juga tidak mencuci popok tersebut dengan detergen yang mengandung pewangi.
Umumnya, pewangi dapat menyebabkan ruam pada kulit bayi, terutama pada kulit bayi yang sensitif.
Setelah memilih popok bayi, jangan asal memakaikannya ke bayi.
Ada juga hal-hal yang harus kita perhatikan, yaitu:
1. Jangan langsung memakaikan popok bayi
Baca Juga: Berapa Kali Sebaiknya Mengganti Popok Kain Bayi Baru Lahir? Ketahui Pula Langkah-langkahnya!
Sebelum memakaikan popok, sebaiknya cuci tangan Moms terlebih dahulu dengan sabun dan air.
Bersihkan pantat bayi dari bagian depan ke belakang dan kemudian keringkan dengan handuk lembut.
Selanjutnya, Moms bisa memakaikan popok ke bayi.
Setelah itu, cuci tangan lagi agar kuman yang menempel di tangan Moms tidak menyebar.
Ingat, jangan pernah membersihkan pantat bayi dari belakang ke depan, terutama pada anak perempuan.
Ini dapat membuat kuman-kuman yang ada di anus bayi berpindah ke saluran kemih, sehingga bisa menyebabkan infeksi saluran kencing.
2. Perhatikan posisi organ vital bayi
Jika memakaikan popok untuk bayi laki-laki, kita harus meletakkan organ vital bayi ke bawah sebelum memakaikan popok.
Tujuannya adalah agar jika bayi pipis, kebocoran air pipisnya tidak sampai di atas lingkar pinggang.
Baca Juga: Menggunakan Popok Kain Bayi Baru Lahir, Ternyata Begini Cara Mencucinya yang Benar
3. Memakaikan bedak sebelum pakai popok, apa boleh?
Kebiasaan ini mungkin sudah dilakukan turun-temurun dengan maksud agar kulit bayi tidak gatal karena pemakaian popok terus-menerus.
Tapi ternyata kebiasaan ini salah, memakaikan bedak bayi sebelum memakaikan popok justru dapat memicu terjadinya iritasi pada kulit bayi.
Kulit bayi bisa menjadi kemerahan dan gatal.
Iritasi ini bisa terjadi karena bedak cenderung akan akan menggumpal, terutama jika pantat bayi masih basah atau lembap karena pemakaian popok.
Jadi, sebaiknya hindari pemakaian bedak pada pantat bayi.
Baca Juga: Cara Memilih Popok Kain Bayi Berdasarkan Jenisnya, Catat Moms!
Moms bisa mengganti bedak dengan lotion, krim, atau minyak untuk menjaga agar kulit bayi tidak kering atau untuk meredakan gatal pada kulit bayi.
4. Jangan membuang popok kotor sembarangan
Setelah mengganti popok kotor bayi dengan yang bersih, jangan langsung membuang popok kotor.
Sebaiknya bungkus popok kotor tersebut dalam plastik sebelum membuangnya, hal ini bertujuan agar kuman-kuman yang ada di popok tidak menyebar luas.
Selain itu, sebaiknya Moms juga rutin membuang sampah rumah yang penuh dengan popok bayi setiap minggu atau setiap hari jika memungkinkan.
Source | : | kidshealth.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR