Nakita.id - Setiap orangtua ingin mengajarkan puasa kepada Si Kecil dengan sukses dan menyenangkan. Artinya, Si Kecil tidak hanya berhasil menahan lapar dan haus sampai beduk Magrib atau sesuai dengan kemampuannya, tapi juga semakin cinta dan semangat berpuasa.
Menanamkan konsep berpuasa ini harus dilakukan dengan menyeluruh, komunikasi yang hangat, dan bantuan penuh orangtua dan orang terdekat.
Caranya tidak hanya menyentuh aspek fisik, tapi juga psikis bahkan penyediaan nutrisi yang membantu Si Kecil menjalankan puasa secara optimal.
Apa sajakah yang bisa orangtua lakukan agar Si Kecil semakin cinta puasa, berikut 8 di antaranya:
Jangan beri label saat anak terlihat enggan berpuasa. Karena label seperti “cengeng”, “pemalas”, “durhaka”, “pendosa”, dan aneka label negatif lainnya. Pelabelan itu tidak membuat Si Kecil jera, bahkan cenderung mengikuti apa yang dilabelkan.
Daripada memberi label negatif, alangkah lebih baik bila Si Kecil diberi motivasi agar bersemangat puasa, misal, “Kakak itu hebat, Mama yakin kamu kuat berpuasa.”
Puasa adalah bagian dari ibadah. Selain puasa, ada banyak ibadah lain yang perlu dilaksanakan. Agar Si Kecil semakin bersemangat, bangun suasana keagamaan yang kondusif di rumah. Jelaskan apa saja nilai-nilai yang harus diamalkan, apa pula yang tidak. Misal, dengan membiasakan salat berjamaah, mengaji, tidak berbohong, tidak marah-marah, dan lain-lain. Lakukan secara rutin agar Si Kecil lebih menikmati suasana puasa.
Bangun komunikasi yang hangat dan terbuka dengan anak, mengapa setiap umat muslim diwajibkan berpuasa. Beri pengertian tentang pentingnya puasa dengan dibacakan
buku cerita yang berkaitan dengan puasa, kisah-kisah para nabi dalam bentuk, atau melihat tayangan di internet, lalu ajak Si Kecil untuk menonton bersama. Perlihatkan dan ceritakan kisah nabi saat berpuasa, juga buah manis yang didapat seusai berpuasa. Ceritakan juga manfaat berpuasa untuk kesehatan seperti organ pencernaan lebih sehat karena dapat beristirahat. Lakukan semuanya dengan dialog atau bercerita agar berbekas pada anak.
Orangtua perlu menjelaskan tantangan yang akan dihadapi Si Kecil saat berpuasa. Salah satunya jadwal makan yang berubah. Bila dulu terbiasa menikmati sarapan di pagi hari, maka sekarang sarapannya dimajukan menjadi lebih pagi, atau tepatnya sebelum Subuh. Lalu, makan siang dimundurkan menjadi sore hari atau pada saat Magrib. Berikan juga kiat agar Si Kecil sukses berpuasa seperti tidak beraktivitas fisik berlebihan, tidak mengonsumsi makanan yang memicu rasa haus, menghindari makanan pedas serta asam, dan memilih nutrisi sehat yang disediakan orangtua saat berbuka dan sahur.
Hari pertama puasa adalah waktu terberat bagi anak. Apalagi bila Si Kecil baru belajar berpuasa. Pada waktu itu, kehadiran orangtua sangat dinantikan agar Si Kecil dapat menjalaninya lebih mudah. Kalau kedua orangtua bekerja, jika memungkinkan,salah satu orangtua mengambil cuti 1-2 hari untuk terus mendampingi dan memotivasi anak. Kalau tidak, diusahakan orangtua bisa berbuka puasa di rumah.
Orangtua perlu mambantu dan memastikan kecukupan gisi Si Kecil saat menjalankan puasa, dengan menyediakan menu bergizi cukup dan seimbang, saat berbuka dan sahur. Sesuai dengan prinsip Isi Piringku, setengah piring menu Si Kecil sebaiknya diisi dengan sayur dan buah, lalu seperempatnya diisi oleh karbohidrat, kemudian seperempat lagi diisi oleh protein.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR