Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sarah Sechan dan Suami Pilih Tinggal di Apartemen, Ini Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Apartemen

Ratnaningtyas Winahyu - Sabtu, 8 Juni 2019 | 11:15 WIB

Tangkap layar YouTube.com/Narasi Channel

Sarah Sechan dan sang suami memilih membeli apartemen di Singapura

Nakita.id – Tinggal di apartemen masih menjadi salah satu pilihan orang-orang agar bisa berdomisili dekat dengan pusat kota.

Selain itu, tinggal di apartemen juga menunjukkan kehidupan yang praktis dan modern.

Salah satu public figure yang memilih untuk tinggal di apartemen adalah Sarah Sechan.

Dalam sebuah video di kanal YouTube Narasi Channel, wanita yang dikenal sebagai Video Jockey (VJ) tersebut merekam kegiatannya beres-beres apartemen.

Rupanya, wanita berambut pendek itu tinggal di apartemen di Singapura bersama suaminya, Neil G. Furuno.

Bersama sang suami, ibu beranak satu itu membereskan perabotan rumah dengan mandiri.

Apakah Moms juga tertarik untuk tinggal di apartemen?

Jika iya, sebaiknya Moms perhatikan hal-hal berikut ini sebelum membeli apartemen:

1. Status hak milik

Moms perlu menyadari status hak milik apartemen bila hendak membeli sebuah unit apartemen.

Ketika membeli apartemen, maka nantinya pembeli akan mendapatkan Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) atau strata title pada unit apartemennya saja.

Dengan kata lain, yang menjadi milik pembeli 100 persen adalah bangunan unit apartemen yang dibeli.

Sedangkan, fasilitas lain seperti kolam renang, parkir, fasilitas bermain anak, dan lain-lain, statusnya adalah milik bersama. Begitu juga untuk tanah di mana apartemen berdiri.

2. Status tanah

Status tanah untuk bangunan apartemen umumnya adalah Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Pakai, dan Hak Pengelolaan Lahan (HPL).

Umumnya status apartemen adalah HGB yang memiliki jangka waktu tertentu. Misalnya, 30 tahun atau 50 tahun.

Saat HGB habis, maka semua penghuni rumah susun yang tergabung dalam Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) perlu memperpanjang.

Maka dari itu, pastikan sebelum membeli, Moms mengetahui persis status apartemen.

Jangan lupa, mintalah salinan buku tanah, surat ukur atas tanah bersama, dan gambar denah apartemen tersebut.

3. Biaya maintenance

Fasilitas di sekeliling apartemen statusnya adalah milik bersama dan pengelolaan biasanya diserahkan pada pihak ketiga yang ditunjuk bersama-sama.

Misalnya, untuk parkir, kebersihan, dan lain-lain.

Hal ini tentu membutuhkan biaya tambahan yang dibebankan pada penghuni.

Ini berbeda dengan membeli rumah yang urusan pengurusannya dipegang masing-masing pemilik rumah.

Walau biasanya untuk perumahan tetap ada biaya perawatan lingkungan juga.

Ketahui berapa biaya maintenance ini sebagai bahan pertimbangan tentang cost-benefit pembelian apartemen.

4. Kredibilitas pengelola atau pengembang apartemen

Hal yang satu ini juga sangat penting. Jangan sampai Moms telah melakukan akad jual beli unit, namun tidak mengetahui kredibilitas pengembang atau pengelola apartemen.

Kalau Moms sempat, coba lakukan riset kecil-kecilan untuk mengetahui pengalaman orang-orang yang tinggal di sana. Apakah sering terjadi masalah atau tidak.

Bila unitnya memang belum jadi, Moms bisa mencari tahu rekam jejak si pengembang di proyek-proyek sebelumnya.

Jangan lupa juga, pastikan ketika membeli Moms telah memperjelas syarat dan kondisi terkait aturan-aturan tinggal di apartemen, mulai perihal parkir kendaraan, aturan renovasi unit, dan lain sebagainya.

5. Keamanan dan privasi

Tinggal di apartemen berarti Moms akan tinggal di sebuah komunitas yang besar.

Terlebih lagi, bila unit apartemen di mana Moms tinggal, tersedia cukup banyak.

Pastikan keamanan dan privasi di apartemen tersebut memang cukup nyaman.

Jangan segan bertanya tentang sistem pengamanan apartemen dan pengaturan privasi penghuni.

Misalnya, terkait kartu akses, aturan tamu masuk, dan lain-lain.

#GridNetworkJuara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Apartemen