Nakita.id - Masalah labelling masih belum banyak diketahui oleh orangtua pada umumnya.
Padahal, labelling sendiri merupakan salah satu perilaku parenting paling berbahaya yang bisa dilakukan orangtua.
Bagaimana tidak, hanya karena ucapan dan pemikiran orangtua, masa depan Si Kecil bisa terancam.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Ganggu Kesehatan Mental Si Kecil dengan 4 Perkataan Ini Moms!
Kristin Mariella seorang pemerhati parenting sekaligus pemilik situs RespectulMom.com, bicara soal labelling dan bahayanya.
Hal tersebut tampak dari video yang ia unggah pada April 2018 lalu, tentang label yang bisa membatasi Si Kecil.
"Pertama, sebagai orangtua kita selalu menyangkal telah melabeli anak, tapi kenyataannya pada suatu waktu dan keadaan, sadar atau tidak sadar, kita akan melabel anak," kata Kristin.
Untuk itu, orangtua perlu menjaga setiap kata-kata yang keluar dari mulut mereka sebelum berucap sesuatu.
"Kita semua tahu kalau label negatif bukan sebuah pilihan bijak," sambungnya.
Ucapan seperti 'kau sangat malas', 'kau sangat nakal' dan 'tidak bisa dinasihati' sudah pasti akan memengaruhi kondisi psikis anak secara tidak langsung.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Mengatakan 5 Hal Ini pada Anak, Bisa Menyakiti Perasaannya
Tapi, yang menjadi masalah adalah label positif juga sama buruknya dengan label negatif.
"Label positif juga sama, memberi batas pada anak," jelas Kristin.
Kristin kembali menegaskan kalau segala jenis label akan membatasi bahkan mematikan potensi yang dimiliki Si Kecil.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Sebut Anak 'Manja', Gunakan Cara Ini untuk Jadikan Si Kecil Mandiri
"Terutama jika kalian punya anak lebih dari satu, biasanya para orangtua akan membedakan anak tergantung karakternya," kata Kristin.
"Kalian seolah ingin mengetahui keunggulan dan bakat anak, tapi sejujurnya itu malah membatasi," sambungnya.
Kristin kemudian membagikan tips untuk sebisa mungkin meminimalisir memberikan label pada anak.
"Sebagai contoh, ketika melihat anak tenang dan tidak membuat keributan aku akan berkata 'dia anak yang tenang untuk saat ini'," ungkap Kristin.
Perempuan tersebut menambahkan kata 'untuk saat ini' atau 'sekarang' untuk memberikan kesempatan agar anak bisa berubah,
"Kuncinya, selalu berikan anak-anak kesempatan untuk tumbuh di luar label yang orangtua berikan," pungkasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Youtube,Respectful Mom |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR