Nakita.id - Sabtu (1/6/2019), salah satu ibu negara, Ani Yudhoyono telah berpulang.
Istri presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggal dunia setelah melawan penyakit kanker darahnya.
Kesetiaan dan cinta SBY pada sang istri hingga akhir hayat cukup mengiris hati masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Bangku Samping SBY di Pesawat Hercules Kosong, SBY: Biasanya Selalu Ada Ibu, Sekarang Kosong
Bagaimana tidak, raut wajah sedih SBY tak bisa disembunyikan.
Pandangannya seolah kosong setelah kepergian 'dunia'-nya.
Rupanya, cinta SBY seolah tak pernah pudar sejak ia meminang Ani.
Arsip Kompas kembali mengunggah bagaimana awal mula dimulainya cinta SBY dan Ani Yudhoyono.
Baca Juga: Lihat Foto Ani Yudhoyono Mengangkat Tangan Sebelum Wafat, Mahfud MD:
Jumat (0/7/1976), Sarwo Edhie Wibowo, yang saat itu menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan menikahkan tiga putrinya secara langsung.
Dubes Sarwo Edhie hari Jumat (30/7/1976) menikahkan sekaligus tiga putrinya. Nampak dari kiri ke kanan: Ny Sarwo Edhie; Wrahasti Cendrawasih dengan suaminya Letda Inf Erwin Sujono; Herawati Kristiani dengan suaminya Lettu Inf S Bambang Yudhoyono; Mastuti Rahayu dengan suaminya Kapt Inf Hadi Utomo; dan Dubes Sarwo Edhie. Gambar ini diabadikan di ruang tamu tempat tinggalnya yang bersejarah. Pada malam hari terjadi G 30 S, ruang tamu ini menjadi tempat pertemuan para perwira untuk menghadapi lawan.
Tulisan tersebut didapat Kompas.com dari berita Sabtu 31 Juli 1976 halaman 1, berjudul "Dubes Sarwo Mantu Tiga Putrinya Sekaligus".
Tiga putri Sarwo Edhi menikah dengan anggota TNI.
Bermula dari SBY yang tak sabar meminang Herawati
Harian Kompas memberitakan, awal mula dari berlangsungnya pernikahan ini dimulai dengan surat lamaran Lettu Inf S Bambang Yudhoyono selaku koordinator dari calon ipar-iparnya pada waktu itu, yang mengirimnya pada Mei 1975 ke Dubes Sarwo Edhie di Seoul, Korea Selatan.
"Saya sudah tidak sabaran lagi menunggu, dan menganjurkan untuk mengirim surat lamaran," kata Bambang (SBY) yang pernah memperoleh medali dari Presiden untuk prestasi sebagai siswa terbaik AKABRI dan baru saja kembali dari pendidikan Fort Benning di Amerika Serikat.
Lamaran tersebut diterima. Dubes Sarwo Edhie sebenarnya merencanakan untuk menikahkan keempat putrinya secara sekaligus.
"Semula saya rencanakan untuk menikahkan empat putri saya sekaligus. Tapi berhubung Erwin pada bulan Desember tahun lalu masih harus mengikuti ujian AKABRI, rencana tersebut diubah," kata Sarwo Edhie.
Dubes Sarwo Edhie menjelaskan pada akhirnya hanya menikahkan putri tertuanya Wiwiek di Seoul pada bulan Agustus 1975 dengan pemuda Protestan asal Tapanuli.
Baca Juga: Intip Penampilan Rumahan Ani Yudhoyono Semasa Hidup Mulai dari Masak hingga Momong Cucu
"Mempelai wanita pada upacara tersebut hanya memakai kebaya biasa sedang mempelai pria dengan rapih memakai setelan jas, memberi kesan upacara tersebut seolah-olah suatu pertemuan keluarga yang sangat gembira," begitu harian Kompas menggambarkan.
Pernikahan yang sangat sederhana ini dilanjutkan dengan upacara adat Jawa dihadiri oleh para keluarga.
Malam harinya, resepsi pernikahan tiga serangkai pengantin tersebut dilangsungkan di Hotel Indonesia.
Baca Juga: Penyakit yang Diderita Ani Yudhoyono Belum Diketahui Meski Telah Dirawat Selama 3 Hari di Singapura
Menanggapi persoalan menantu yang berlainan agama, Dubes Sarwo Edhie menjelaskan bahwa ia beserta istrinya sangat terbuka akan hal ini.
"Pancasila itu harus dimulai dari rumah tangga," kata Dubes Sarwo kepada Kompas.
Baca Juga: 7 Potret Lawas Ani Yudhoyono yang Ungkap Dirinya Sebagai Wanita yang Anggun dan Menawan
Karena itu, Sarwo Edhie tidak keberatan apabila di antara anak-anaknya yang belum menikah, yaitu seorang putri dan dua putra, kelak akan memilih calon suami atau calon istri dari agama Hindu atau lain agama.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul [ARSIP KOMPAS] Tak Sabaran Meminang Ani, SBY Kirim Surat ke Dubes Sarwo Edhie
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR