Nakita.id - Momen pecahnya rumah tangga Gading Marten dan Gisella Anastasia sempat menjadi bahan perbincangan.
Disebut sebagai pasangan paling serasi, nyatanya Gading dan Gisel tak mampu mempertahankan ikatan pernikahan mereka.
Lima tahun menjalani rumah tangga, Gisel akhirnya menggugat cerai Gading.
Baca Juga: Pamer Foto Mesra Bersama Suami, Shandy Aulia Lagi-lagi Disinggung Soal Momongan
Pada proses sidang cerai, Gading pun tidak pernah datang dan menyerahkan semuanya kepada Gisel.
Tanpa melalui proses alot, Gading Marten dan Gisella Anastasia resmi bercerai pada 23 Januari 2019 lalu.
Sejak saat itu, keduanya masih berhubungan baik demi tumbuh kembang anak semata wayang mereka, Gempita Nora Marten.
Baca Juga: #5MenitAja Riasan Mata yang Indah dan Mudah Diaplikasikan untuk Working Moms
Namun, tidak bisa dipungkiri kalau Gempi tetap kehilangan sosok ayahnya.
Seorang psikolog, Dedy Susanto terlihat mengunggah cuplikan Youtube Gading ke akun Instagramnya.
Dalam video itu terlihat percakapan Gempi dan Gading.
''You are here now, but you're not coming (Kamu di sini sekarang, tapi nanti tidak lagi),'' celetuk Gempi.
Baca Juga: Posesif! Ryan Delon Sudah Punya Syarat Untuk Pria yang Berani Dekati Putrinya Kelak
Sebagai psikolog, Dedy berbagi soal dampak buruk keegoisan pribadi yang dibawa ke dalam pernikahan.
Alhasil, anak-anak akan menjadi korban.
Dedy lantas meminta semua orang yang berniat untuk berumah tangga untuk memikirkan dengan matang.
Terlepas dari hal ini, perceraian orangtua memang punya dampak buruk untuk anak.
Melansir dari Nakita.id, terutama bagi anak di bawah lima tahun seperti Gempi.
Usia anak 0-2 tahun
Pada usia ini, tentu saja bayi tidak memiliki kesadaran yang nyata tentang perceraian.
Namun, pada usia ini anak membutuhkan kontak secara terus menerus dengan orangtuanya untuk membentuk kedekatan dan cinta yang mendasar.
Kontak ini menjadi landasan bahwa anak merasa dicintai dan istimewa serta perasaan cinta anak kepada orang-orang disekitarnya.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Ani Yudhoyono Minta Annisa Pohan Lakukan Pengorbanan ini untuk AHY
Setelah perpisahan, salah satu dari orang tua tidak lagi berada di rumah dan kontak dengan anak pun tidak dapat dilakukan setiap hari.
Bila ini terjadi, anak akan kehilangan kasih sayang dan berdampak pada kepercayaan diri, konsep diri, dan lain-lainnya kelak.
Alangkah baiknya bila tetap menjaga komunikasi dengan mantan dan membiarkannya ikut mendidik anak demi kepentingan dan kebaikan si kecil.
Usia anak 2-5 tahun
Anak pada usia ini sangat menyadari, ada perubahan besar yang terjadi saat perceraian berlangsung.
Salah satu orangtua tidak lagi tinggal di rumah dan tidak hadir sewaktu-waktu.
Anak usia ini memerhatikan bahkan merasakan kehilangan itu.
Isu perceraian utama adalah perubahan dan kehilangan.
Anak tidak suka kedua hal itu karena menakutkan.
Baca Juga: Ajak Naik MRT Bersama, Mieke Amalia dan Tora Sudiro Perlihatkan Kekompakkan Lima Putri Sambungnya
Reaksi utama terhadap hilangnya kepercayaan diri mereka adalah dengan menarik diri.
Anak akan enggan mengambil risiko, memastikan diri tak ada lagi kehilangan berikutnya dan memerlukan waktu untuk membangun kepercayaan diri yang telah rusak.
Jika kepercayaan diri anak telah rusak, efeknya sangat fatal bagi dan berisiko merusak masa depannya.
Anak mungkin akan terus bertanya mengapa salah satu orangtuanya tidak tinggal lagi bersamanya, hal ini karena yang mereka inginkan adalah agar segala sesuatu kembali ke kondisi semula.
Baca Juga: Masih Terlihat Sering Menangis, SBY: Ini Lebaran Pertama Saya Tanpa Ibu Ani
Sebaiknya pada usia ini, beri anak penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi agar perubahan kehidupan yang anak hadapi akan dijalani lebih mudah.
Jika perceraian tak dapat dihindari, jangan sampai hal ini merugikan anak.
Hilangkan ego untuk memiliki anak seutuhnya, karena memang anak memiliki kedua orang tua yang tak bisa dipisahkan sepenuhnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Instagram,Nakita.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR