Nakita.id - Apakah Moms sering merasa terkejut dan malu karena si kecil tiba-tiba mengucapkan kata-kata jorok atau tak sopan?
Moms tentu merasakan itu ketika dari mulut mungil anaknya keluar kata-kata "seram" yang selama ini tidak pernah didengar, apalagi diajarkan.
Namun sebelum memarahi, ada orangtua mengetahui penyebabnya.
Baca Juga: Tubuh Langsing dengan Singkat Usai Lebaran? Ini Pilihan Olahraga Terbaik yang Bisa Dicoba
Pertama, balita memang dalam tahap suka meniru, jadi tak heran kata-kata yang tak pantas diucapkan juga hasil peniruannya.
Balita belajar menyerap banyak hal dari lingkungannya. Selain meniru lingkungan, Carol Cooper MD, dalam bukunya Your Child Year by Year (Dorling Kindersley, London-2008) menuliskan, pengucapan kata kotor bisa jadi merupakan refleksi dari kurangnya perhatian yang semestinya diterima dari orang tua, atau keinginan si kecil menarik perhatian orang lain.
Jika sudah begini, bagaimana sikap dan tindakan yang mesti dilakukan orangtua?
Jangan langsung bereaksi
Biarkan dulu, seolah-olah orangtua tidak mendengarnya.
Mungkin saja itu cara si kecil untuk mencari perhatian.
Jika tak ada yang menanggapi, dorongan untuk mengucapkan kata-kata itu akan melemah.
Sebaliknya, ia akan makin terdorong mengucapkan jika orang-orang di sekelilingnya menanggapi, meskipun, tanggapan itu negatif, misalnya membentak, memukul atau menjewernya.
Tanyakan apa artinya
Mengapa si kecil berkata seperti itu? Besar kemungkinan, ia tak tahu.
Mungkin ia hanya ikut-ikutan atau menirukan dari apa yang di dengar nya dari TV, orang rumah, atau teman bermainnya.
Lalu ia pun mengucapkan karena menurut nya kata itu "menarik" atau "enak" diucapkan.
Jangan melakukan tindakan fisik
Menampar mulut si kecil, mencubit pantat,menjewer dan tindakan fisik lain saat si kecil berkata kotor, sebaiknya jangan dilakukan.
Baca Juga: Penampilan Terganggu Akibat Mata Panda? Coba Atasi dengan 6 Cara Jitu ala Rumahan Ini
Anak akan bertanya-tanya, apa yang salah dengan dirinya.
Mengapa mengucapkan kata itu saja, ia mendapat hukuman dari orangtua?
Dengan hukuman ini, si kecil juga malah mendapat "pelajaran baru", yaitu boleh memukul orang lain jika ia tidak menyukai tindakan orang tersebut.
Nasihati dengan tegas
Katakan dengan lembut namun tegas bahwa kita tidak suka dan berikan penjelasan.
Misalnya, kata-kata seperti itu hanya diucapkan oleh orang jahat, dan si kecil bukan orang jahat.
Bisa juga dengan contoh penjelasan sederhana lainnya yang bisa membangkitkan empati si kecil terhadap perasaan orang lain.
Baca Juga: Termasuk Pengidap Kolesterol, 5 Makanan ini Wajib Dihindari Saat Lebaran!
Selidiki sumber kata-kata kotor
Bisa dari acara TV yang sering di tontonnya.
Meski film kartun, bisa saja di dalamnya ada dialog yang memakai kata-kata kasar.
Jika sudah diketahui sumbernya, orangtua bisa mencari jalan keluar yang tepat.
Misalnya, memilihkan acara TV yang lebih baik, menasihati anggota keluarga di rumah, atau memberi saran kepada orangtua teman si kecil. (Nur Ayu)
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR