Baca Juga: Silahturahmi ke Kediaman Sri Sultan Hamengkubuwono X, Jan Ethes Malah Curi Perhatian
Steven Pans juga mengklaim jika Eline tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ingin mati, bahkan saat ia sedang kesakitan.
Kini, Mehrnaz Didgar menyesal telah membunuh putrinya, meskipun dengan alasan ingin menyelamatkan Eline dari penderitaan.
"Jika saya bisa memutar balik waktu, ini tidak akan terjadi. Sejak awal, saya sangat benci disebut sebagai pembunuh. Saya bisa merasakan sakit yang ia rasakan," kata Mehrnaz Didgar.
Bagaimanapun pembunuhan anak tetap tidak dibenarkan dengan alasan apapun.
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR