3. Masalah sosial
Terakhir, kebiasaan mengisap jempol dapat menyebabkan masalah sosial.
Anak-anak yang mengisap jempol mereka di depan umum dapat menjadi sasaran ejekan di tangan rekan-rekan mereka.
Sementara mengisap jempol adalah kebiasaan masa kanak-kanak yang normal, semakin tua usia Si Kecil, semakin banyak orang yang menghakimi dia karena meneruskan kebiasaan itu.
Mengisap jempol adalah respons bawah sadar terhadap stres atau kebosanan bagi banyak anak.
Karena Si Kecil mungkin tidak berpikir sebelum menggunakan ibu jarinya untuk bekerja, mereka mungkin memerlukan dukungan dan instruksi dari Moms untuk mengatasi kebiasaan itu dalam tahap perkembangan yang sesuai.
Bila Moms berusaha membantu Si Kecil berhenti mengisap jempol, penting untuk diingat bahwa kebiasaan ini tidak menunjukkan masalah fisiologis atau perkembangan.
Mereka membutuhkan bantuan Moms dan dokter gigi atau dokter anak untuk menghentikan kebiasaan itu.
Baca Juga: Istrinya Banting Tulang Demi Lanjutkan Hidup, Zul Zivilia Menangis: 'Gara-gara Saya, Kamu Menderita'
Pada anak-anak yang belum memiliki gigi permanen, mengisap jempol biasanya tidak berbahaya.
Saat gigi susu Si Kecil mulai tanggal dan gigi dewasanya mulai tumbuh berkembang, Moms harus mendorong Si Kecil untuk beralih ke metode kenyamanan lain.
Rayakan International Women's Day, Ini Cara yang Bisa Perempuan Lakukan untuk Berkreativitas dan Mengekspresikan Diri
Source | : | The Sun,childrensdent.com |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR