Dari penelitian tersebut, ditemukan korelasi pada tubuh yang tidak fleksibel dengan pembuluh arteri yang tak fleksibel, terutama pada partisipan yang berusia di atas 40 tahun.
Mereka yang gagal dalam tes fleksibilitas tubuh dan tidak berhasil meraih ujung jari kaki diketahui memiliki pembuluh darah yang kaku.
Hal tersebut menandakan bahwa kemampuan jantung kurang baik dan efektif, serta risiko penyakit jantung juga meningkat.
Peneliti Jepang, Dr Yamamoto, menyatakan bahwa teori pada jalinan otot punggung serta kaki dengan otot di dekat jantung masih samar-samar, namun dengan adanya studi ini menjadi cukup membantu.
Kekakuan otot punggung, kaki serta pembuluh jantung yang sama-sama berhubungan itu karena komposisi kolagennya yang sama.
“Apabila bisa menyentuh jari kaki saat duduk lurus, jantung berarti masih tetap cukup baik. Tetapi apabila tidak bisa, mungkin saja Anda perlu mendatangi kardiolog,” ujar Dr Yamamoto.
Namun, Yamamoto menyampaikan bahwa tidak selamanya otot kaku menandakan penyakit jantung, bisa jadi keadaan jantung kurang sehat saja dari yang seharusnya.
Baca Juga: Bagai Cinderella, Mantan Asisten Rumah Tangga ini Ikuti Miss Filipina 2019 Hingga Dipuji Dewan Juri!
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR