Jangan Sepelekan Gumoh atau Muntah Pada Bayi ya Moms

Nakita.id - Pernah mengalami ga Moms, bayi tiba-tiba muntah setelah diberi makan atau disusui?

Ya, kebiasaan itu memang normal dan wajar.

Tidak usah heran, banyak Moms yang mengabaikan kondisi itu. 

Nama lain muntah pada bayi adalah gumoh. 

Gumoh biasanya dialami oleh bayi usia 12-16 minggu.

Baca Juga: Fakta Dibalik Video 'Syur' Siswa SMK, Ketahuan Setelah Razia Ponsel Oleh Guru BK dan Kini Sudah Dinikahkan

Gumoh itu sendiri adalah keluarnya isi lambung yang bersigat seperti air mengalir dan terjadi secara spontan.

Memang, gumoh selintas memang terlihat mirip muntah, tetapi beda.

Kalau muntah, bayi cenderung mengeluarkan banyak cairan dan biasanya didahului rasa mual dan kontraksi otot perut.

Penyebabnya dikarenakan oleh otot yang terdapat di ujung kerongkongan bayi baru lahir belum tumbuh sempurna sehingga makanan/susu/ASI yang masuk ke dalam lambungnya cenderung akan kembali dikeluarkan.

Baca Juga: Dikabarkan Sudah Jadi Istri Ahok, Bentuk Perut Puput jadi Sorotan Warganet

Lambung si bayi yang relatif kecil masih berada pada rongga dada, posisinya pun agak mendatar, belum cukup tegak seperti posisi lambung pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Selain itu, fungsi klep penutup mulut lambung dan saluran cerna atasnya belum sempurna. Itulah sebab, bayi baru lahir cenderung akan mengalami gumoh. Makanya, sebisa mungkin hindari langsung menidurkan bayi setelah disusui. 

Meski sebagian besar gumoh normal, tetapi jika setelah gumoh bayi tampak sesak napas atau bahkan membiru dan lemas, Ibu harus waspada.

Menurut dr. Arum Gunarsih, SpA, saat bayi gumoh berkali-kali sampai mengeluarkan cairan dari mulut yang disertai darah. Ini sudah tidak normal lagi. Jangan menunda untuk membawa bayi ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: Tajir Melintir, Istri Ajun Perwira ke Bali Hanya untuk Dirias MUA Favorit, Malamnya Hadiri Pesta di Jakarta

Jika kondisi ini didiamkan berlama-lama, dikhawatirkan bayi dapat terkena komplikasi, seperti radang saluran pencernaan bagian atas lantaran masuknya asam lambung ke kerongkongan (saluran pencernaan atas). 

So, tetap waspada ya, Bu!

PROMOTED CONTENT