Nakita.id - Proses menyusui Si Kecil memang pengalaman yang tak bisa digambarkan.
Menyusui termasuk perjuangan seorang ibu setelah melahirkan, menjadi sumber nutrisi satu-satunya di masa awal kehidupan bayi.
Tentunya agar kualitas pertumbuhan Si Kecil optimal, menyusui pun perlu dilakukan dengan tepat.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Tak cukup hanya dengan asupan ASI yang banyak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Akan tetapi bagi Moms yang pertama kali menyusui, coba waspadai beberapa anggapan salah tentang menyusui.
Laman Today's Parent mengungkap jika ada kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan saat menyusui, tetapi banyak yang menganggap hal ini merupakan kewajaran.
Ketahui tiga kesalahan saat menyusui yang sering dianggap normal, hindari dan perbaiki untuk proses menyusui yang lebih optimal!
Baca Juga: Moms Sedang Menyusui Seperti Tya Ariestya? Ini Makanan yang Harus Dihindari Saat Menyusui
1. Menganggap rasa sakit saat menyusui itu normal
Jika menyusui menyakiti puting, itu adalah pertanda bahwa ada sesuatu yang salah dan harus ditangani sesegera mungkin.
Nyeri pada puting susu bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah cara Si Kecil mengisap puting, dan kadang-kadang bisa diperbaiki dengan mengganti posisi menyusui.
Baca Juga: Selain Jus Kemasan, Beberapa Makanan Ini Tingkatkan Risiko Diabetes Pada Si Kecil
Jika payudara yang sakit, bukan puting susu, Moms mungkin mengalami vasospasme, yang terasa seperti sensasi berdenyut dan terbakar di payudara.
Ini disebabkan oleh penurunan aliran darah karena tekanan, akibat Si Kecil mengisap terlalu kencang.
Ketika aliran darah kembali setelah bayi lepas dari payudara, rasa terbakar mulai muncul semacam ditusuk paku payung dan jarum.
Jangan pernah mengabaikan rasa sakit ini, karena bisa menyebabkan ASI tidak sepenuhnya mengeluarkan dari payudara.
Selanjutnya, bisa menyebabkan saluran tersumbat dan berpotensi infeksi pada payudara.
2. Mengabaikan rasa lapar dan haus
Tubuh membuat ASI dengan mengambil nutrisi dari darah, tulang, otot dari Moms.
ASI akhirnya baik-baik saja tetapi ibu mungkin merasakan kekurangan nutrisi jika tidak mengisi perut dengan cukup baik.
Baca Juga: Hati-hati Jangan Diremas! Kertas Struk Ternyata Mengandung Racun Berbahaya
Jika Moms merasa kehabisan tenaga, hal ini dapat memengaruhi secara fisik dan mental.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan hal ini.
Namun kenyataannya, merawat bayi yang baru lahir tidak menyisakan banyak waktu untuk merawat diri sendiri.
Sebaiknya Moms rutin konsumsi vitamin pranatal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui.
3. Berpikir jika Si Kecil tertidur di payudara, ia sudah kenyang
Ada anggapan ketika Si Kecil terlelap saat menyusui, berarti ia sudah kenyang.
Namun anggapan ini tidak tepat, apalagi jika bayi kemudian terbangun beberapa kali dan merengek.
Seorang bayi mungkin tertidur tanpa merasa kenyang karena tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Tetapi ketika bayi tidak kenyang belum tentu itu merupakan masalah menyusui.
Kecuali bayi tidak menunjukkan cukup tanda kesehatan yang baik, seperti berat badan bertambah cukup dan melakukan cukup buang air kecil atau buang air besar.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Demam Anak dengan Bahan Alami, Termasuk Pakai Kelor
Untuk memeriksa apakah bayi sudah cukup makan, Moms bisa coba menidurkannya tanpa memberikan empeng.
Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan Moms bahwa mereka lapar, setelah tertidur.
Jika Si Kecil mulai menggeliat dan merengek, angkat dan letakkan dalam posisi perut tegak ke perut.
Mereka mungkin bersendawa, atau menetap di lengan karena ia membutuhkan waktu sentuhan, yang benar-benar normal.
Tetapi jika mereka mulai membengkokkan kepala dan mencari-cari payudara, atau mengisap tangan mereka, itu berarti mereka masih lapar.
Source | : | todays parent |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR