"Gagasan kehamilan usia lanjut didasarkan pada dua hal; kesehatan dan keselamatan bayi dan ibu," ujar Lamaze Certified Childbirth Educator (LCCE) dan Rekan dari American College of Childbirth Educators (FACCE) Deena Blumenfeld, dari Shining Light Prenatal Education, seperti dikutip dari Instyle.
Ia juga menambahkan, "Di atas usia 35, risiko cacat lahir tertentu naik secara signifikan. Risiko keguguran dan kelahiran mati juga meningkat seiring bertambahnya usia wanita."
Risiko ini pun harus sangat diwaspadai setiap ibu hamil, terlebih mereka yang usianya lebih dari 35 tahun.
Tak hanya itu, menurut BMC Pregnancy & Birth mengungkapkan adanya risiko lain terkait kehamilan selanjutnya.
Bagi Moms hamil yang pernah melahirkan di usia lebih dari 35 tahun dan akan kembali melahirkan, pada kehamilan selanjutnya bisa berisiko mengalami kelahiran prematur.
Berat badan bayinya bisa diprediksi rendah dan bahkan Moms berisiko mengalami berbagai komplikasi persalinan hingga efek lebih lanjutnya mengalami diabetes gestasional.
"Risiko komplikasi ini bervariasi dari 20 hingga 30 persen lebih tinggi daripada berusia di bawah 35 tahun," ungkap Dr. Sherry Ross, ahli kesehatan obgyn dan wanita di Providence Saint John's Health Center.
"Lebih dari usia 40 tahun, risiko komplikasi genetik dan medis justru meningkat hingga lebih dari 50 persen," tambahnya.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | YouTube,CDC,InStyle,Nakita.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR