Nakita.id - Dua bulan sudah aktor tampan Ajun Perwira melepas status lajangnya.
Ia resmi mempersunting perempuan bernama Jennifer Jill Supit pada Senin (22/4/2019) lalu.
Mereka pun menggelar acara pernikahan mewah di Bali, Moms.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Kini mereka pun menikmati statusnya sebagai pasangan baru, Moms.
Sudah dua bulan menjadi suami istri, keduanya pun juga sudah merencanakan soal momongan, Moms.
Dikarenakan sang istri, Jennifer Jill sudah cukup berumur, mereka pun akhirnya menjalani program bayi tabung.
Hal ini diungkapkan dalam acara Silet yang tayang pada 21 Juni kemarin.
"Karena dengan usia aku, Thanks God, aku emang masih produktif. Program (kehamilannya) itu bisa, program bayi tabung," jelas Jennifer.
Menjalani program bayi tabung, mereka tampaknya akan memprogram untuk anak kembar, Moms.
"Tapi ada kemungkinanan, katanya kalau program bayi tabung bisa kembar. Katanya ya, tapi nggak tahu," lanjutnya.
Proses bayi tabung yang mereka jalani pun juga sudah berjalan 50 persen.
"Ini sekarang udah sampai ke tahap udah 50 persen ya," pungkasnya.
Bila programnya ini berhasil, Jennifer akan menjalani kehamilan di 'usia lanjut', Moms.
Seperti diketahui, Jennifer merupakan ibu dari tiga anak yang sudah berusia 48 tahun.
Menurut ilmu kedokteran, hamil di usia tersebut sudah tergolong kehamilan usia lanjut atau kehamilan geriatri, Moms.
Kehamilan usia lanjut ini dikategorikan untuk ibu hamil yang berusia di atas 30 tahun.
Dalam istilah kesehatan, para ahli menyebut kehamilan usia lanjut adalah kehamilan geriatri.
Ini karena banyaknya teknologi canggih yang kini memungkinkan wanita berusia lebih dari 35 bahkan 40 tahun mengalami kehamilan.
Sayangnya, seperti yang diketahui banyak orang bahwa kehamilan geriatri ini cukup berisiko bagi ibu hamil.
Baca Juga: Abaikan Sindiran Mantan Suami, Fairuz A Rafiq Pamer Hadiah Mewah dari Suami Baru
"Gagasan kehamilan usia lanjut didasarkan pada dua hal; kesehatan dan keselamatan bayi dan ibu," ujar Lamaze Certified Childbirth Educator (LCCE) dan Rekan dari American College of Childbirth Educators (FACCE) Deena Blumenfeld, dari Shining Light Prenatal Education, seperti dikutip dari Instyle.
Ia juga menambahkan, "Di atas usia 35, risiko cacat lahir tertentu naik secara signifikan. Risiko keguguran dan kelahiran mati juga meningkat seiring bertambahnya usia wanita."
Risiko ini pun harus sangat diwaspadai setiap ibu hamil, terlebih mereka yang usianya lebih dari 35 tahun.
Tak hanya itu, menurut BMC Pregnancy & Birth mengungkapkan adanya risiko lain terkait kehamilan selanjutnya.
Bagi Moms hamil yang pernah melahirkan di usia lebih dari 35 tahun dan akan kembali melahirkan, pada kehamilan selanjutnya bisa berisiko mengalami kelahiran prematur.
Berat badan bayinya bisa diprediksi rendah dan bahkan Moms berisiko mengalami berbagai komplikasi persalinan hingga efek lebih lanjutnya mengalami diabetes gestasional.
"Risiko komplikasi ini bervariasi dari 20 hingga 30 persen lebih tinggi daripada berusia di bawah 35 tahun," ungkap Dr. Sherry Ross, ahli kesehatan obgyn dan wanita di Providence Saint John's Health Center.
"Lebih dari usia 40 tahun, risiko komplikasi genetik dan medis justru meningkat hingga lebih dari 50 persen," tambahnya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | YouTube,CDC,InStyle,Nakita.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR