Nakita.id - Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari masih ramai menjadi perbincangan publik setelah Galih Ginanjar menyindir mantan istrinya, Fairuz A Rafiq.
Ucapan kontroversial 'ikan asin' yang ditujukan pada Fairuz membuat Galih Ginanjar ramai dihujani kritikan pedas.
Di sisi lain, istrinya saat ini, Barbie Kumalasari, juga disebut-sebut sensasional.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Beredar kabar jika aktris itu habiskan dana miliaran untuk merawat tubuhnya agar tetap seperti 'Barbie'.
Pasangan sensasional ini juga mengundang banyak komentar karena status pernikahan mereka.
Seperti yang diketahui, Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari terikat oleh pernikahan siri.
Empat tahun membina rumah tangga, ternyata Barbie Kumalasari tidak ingin buru-buru mengesahkan pernikahannya dengan laki-laki 31 tahun itu.
Hal tersebut dikarenakan sikap Galih Ginanjar yang masih memiliki banyak kekurangan hingga belum bisa membuat Barbie Kumalasari merasa 'klik'.
Pengakuan Barbie Kumalasari tersebut disampaikan saat dirinya dan sang suami menjadi bintang tamu di acara 'Rumpi no Secret' yang tayang pada Jumat (28/6/2019) lalu.
Barbie Kumalasari mengungkapkan jika salah satu alasannya ialah sikap Galih yang tidak dewasa.
Ia berharap Galih bisa bersikap lebih dewasa sebelum ia memutuskan untuk meresmikan pernikahan.
"Dia masih suka kayak anak kecil gitu loh, kayak umur 17 tahun terus, pemikirannya nggak panjang," kata Kumalasari.
Perempuan yang berbisnis berlian ini juga menyebut kalau Galih kurang bisa bertanggung jawab dalam hal pekerjaan.
Melansir Psychology Today, ternyata ada sebuah kondisi mental di mana pria dewasa justru masih bertingkah seperti anak-anak.
Walau tak tercatat resmi dalam Panduan Diagnostik dan Statistik Kelainan Mental (DSM), kondisi ini cukup umum dikenal.
Profesor dari Universitas Miami, Amerika Serikat, Berit Brogaard, menjelaskan jika sikap kekanakan pada orang dewasa disebut juga sebagai Peter Pan Syndrome atau Little Prince/Princess Syndrome.
Baca Juga: Buah Bit Efektif Turunkan Berat Badan, Ternyata Begini Cara Kerjanya Moms
Dahulu kondisi ini umum ditemui pada laki-laki, tetapi sekarang tak jarang wanita pun mengalaminya.
"Para 'pangeran dan putri cilik', itu caraku menyebut mereka, adalah orang dewasa yang bertindak seperti anak kecil egois, remaja narsis, atau tidak bertanggung jawab, tetapi mereka merasa nyaman lekakukannya," jelas Brogaard.
Ada beberapa tanda-tanda jika orang dewasa mengalami Peter Pan Syndrome, antara lain:
1. Bergantung pada orang tua
Walau sudah dewasa, mereka yang memiliki sindrom tingkah kekanakan ini mungkin masih sangat bergantung pada orang tua.
Setiap saat menghubungi atau merasa wajar jika orang tua, terutama ibu, memeriksa kehidupannya secara menyeluruh walau ia sudah dewasa.
Bahkan jika seorang pria memiliki sindrom ini ia cenderung menerima bantuan ibunya untuk membelikan pakaian, berebelanja, bahkan mencucikan pakaiannya.
2. Bertingkah tak sesuai umur
Sering marah-marah, berpesta seenaknya, atau melakukan hal kekanakan tak sesuai status 'orang dewasa' menandakan ada yang kurang tepat pada logikanya.
Tak masalah jika orang dewasa sesekali bersenang-senang, tetapi jika ia sampai lebih sering melakukan hal kekanakan, bisa jadi orang ini memiliki Peter Pan Syndrome.
3. Senang dimanja
Pria yang memiliki Peter Pan Syndrome bertingkah seolah wanita harus selalu melayaninya.
Ia berharap jika dirinya akan selalu dimanja dan mendapatkan apapun yang diminta.
Baginya menerima adalah kewajaran, dan dirinya kesulitan untuk memberi.
4. Sulit menjaga hubungan
Kesulitan menjaga hubungan romantis secara stabil menandakan sikap kekanakan yang mungkin ada pada seorang pria.
Atau, jika ia justru bermusuhan dengan mantan kekasih, bisa jadi dirinya memang masih kekanakan.
Baca Juga: Pil Ini Dapat Membuat Kentut Menjadi Wangi Mawar Hingga Jahe, Moms Mau Coba?
Kesulitan berkomitmen pada berbagai jenis relasi juga bisa mengindikasikan kekanakannya.
Biasanya pria yang masih kekanakan juga tidak banyak teman.
5. Melakukan serangan pasif-agresif
Dia sering pasif-agresif, artinya dia memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam ekspresi permusuhan tidak langsung.
Contohnya melalui tindakan seperti penghinaan halus, perilaku cemberut, keras kepala, atau kegagalan yang disengaja untuk menyelesaikan tugas yang diperlukan.
6. Narsis dan egois
Terlalu membanggakan diri sendiri atau memperlihatkan keegoisan menandakan sikap kekanakan.
Jika ada hal yang akan menyulitkannya, ia memilih untuk langsung menghindar atau menolak.
Baca Juga: Boyong Anak dan Suami Jalan-jalan Ke Kanada, Nana Mirdad Berikan Tips Pakaian Untuk Bermain Ski
7. Tak bertanggung jawab secara finansial
Salah satu kesulitan sebagai orang dewasa ialah mengatur keuangan.
Banyak keperluan yang mesti dipenuhi, maka hal-hal sekadar keinginan kerap kita pinggirkan dahulu.
Namun pria yang kekanakan mungkin lebih sulit lagi memilah mana kebutuhan dan mana keinginan.
Bisa jadi ia boros, menghabiskan terlalu banyak uang untuk bermain, berpesta, atau untuk wanita.
8. Jarang merasa bersalah
Seorang pria kekanakan hampir tak pernah merasa dirinya bersalah.
Ia cenderung menyalahkan orang-orang di sekitarnya jika dirinya mengalami kegagalan.
Source | : | YouTube,Psychology Today |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR