Nakita.id - Selama kehamilan, tentu Moms saja mengalami perubahan level hormon esterogen dan progesteron.
Ternyata perubahan terhadap dua jenis hormon ini mampu mengubah kondisi emosional dan juga mood selama masa kehamilan.
Tidak dapat dihindari, terkadang perubahaan emosional dan juga mood selama masa kehamilan dapat memicu pertengkaran antara Moms dan Dads.
Baca Juga: Moms, Jagalah Hormon Progesteron Saat Hamil Demi Kesehatan Janin
Apabila emosi Moms selama masa kehamilan tidak dapat dikontrol, ternyata bisa memicu stres lho yang dapat menyebabkan kepada sakit kepala, keram, dan susah tidur.
Dalam jangka panjang, stres dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin sehingga meningkatkan resiko terlahir prematur.
Selain itu ternyata ketidakstabilan tingkat emosi saat masa kehamilan bisa mempengaruhi perkembangan Si Kecil lho Moms.
Berteriak secara terus menerus dalam keadaan emosi ternyata dapat mengganggu perkembangan otak pada janin.
Tidak hanya memberikan efek terhadap IQ, tetapi juga akan mempengaruhi Si Kecil terhadap pengontrolan emosi mereka saat besar nanti.
Janin yang dikandung dalam keadaan stres cenderung mengalami rasa cemas berlebihan saat besar nanti.
Baca Juga: Awas! Kandungan Dalam Kosmetik Ini Bisa Ancam Kesehatan Janin
Ini dikarenakan amigdala yang merupakan bagian otak pada manusia untuk mengolah respon emosi mengalami perubahan bentuk menjadi lebih besar daripada umumnya.
Saat marah, detak jantung dan darah Moms cenderung lebih meningkat begitu pula adrenalin dan epinefrin yang dapat menimbulkan rasa tegang sehingga pembuluh darah mengerut.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya penyuplaian oksigen sehingga mengganggu pengantaran darah ke rahim.
Terganggunya penyuplaian darah pada rahim dapat menyebabkan asma, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, sakit kepala, penyakit kulit dan permasalahan sistem pencernaan pada bayi.
Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi imun sistem pada bayi hingga mereka besar nanti.
Hal yang bisa dilakukan untuk menghindari seringnya terjadi pertengkaran antara Moms dan pasangan yaitu dapat dimulai dengan saling memberi pujian satu sama lain.
Baca Juga: Begini Cara Mengukur Tinggi Fundus, Dapat Deteksi Kesehatan Janin!
Si Ayah juga harus bertindak lebih pengertian kepada Moms karena ketidakstabilan emosi yang dialami.
Bersifat terbuka dengan menceritakannya segala sesuatu yang Moms rasakan kepada Si Ayah mungkin bisa menjadi pilihan alternatif untuk menghindari pertengakaran.
#GridNetworkJuara
Source | : | Parenting First Cry |
Penulis | : | Bela Moneta |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR