Akan tetapi usahanya gagal, ia menghabiskan satu minggu di rumah dengan jenazah istri dan anaknya sebelum membakar mereka.
Akhirnya keluarga sang istri menemukan kejadian ini dan langsung melaporkannya ke polisi untuk penangkapan Teo.
Pada 4 Juli kemarin, sidang pembunuhan ini sudah dilakukan bahkan ada Dr Derrick Yeo dari Institut Kesehatan Mental yang hadir.
Baca Juga: Sering Cepat Lapar Saat Hamil? Cukupi Kebutuhan Gizi dengan 5 Camilan Sehat Ini, Mudah Didapat
Dr Yeo mengatakan, Teo memutuskan untuk mengakhiri hidup karena tidak ingin mereka diburu para kreditor.
Ia punya tagihan sekitar Rp 700 juta karena membayar biaya sekolah putrinya dan kalah dalam perjudian.
Dr Yeo juga menyatakan, Teo tidak memiliki gangguan mental saat membunuh keluarganya.
Karena semua perencanaan yang dilakukannya punya tujuan dan memiliki alternatif.
“Teo mencoba mengiris pergelangan tangannya tetapi lukanya tidak terlalu dalam. Setelah itu ia coba menelan obat, minum insektisida cair tetapi tetap tidak berhasil,” ujar Dr Yeo.
Teo menyatakan tidak menyesal atas perbuatannya selain yang membunuh putrinya sendiri.
Kini Teo menghadapi dua tuduhan pembunuhan, jika sudah divonis bersalah ia akan segera menghadapi hukuman mati.
Source | : | The Star,Straits Times |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR