Nakita.id – Tahukah Moms tentang metode melahirkan spontan?
Metode melahirkan spontan memang masih terbilang asing di telinga masyarakat Indonesia.
Kalaupun ada yang tahu, masih banyak orang yang salah kaprah dan menganggap melahirkan spontan ini sama dengan melahirkan normal.
Salah satu perbedaan mendasar di antara dua metode tersebut adalah terkait alat bantu yang digunakan.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Melahirkan spontan benar-benar hanya mengandalkan tenaga dan usaha ibu untuk mengeluarkan bayi.
Proses ini tidak membutuhkan induksi, vakum, atau alat bantu lain untuk mendorong persalinan.
Sementara itu, jika Moms melahirkan dan dibantu dengan induksi ataupun vakum, maka persalinan tersebut dinamakan persalinan normal.
Metode melahirkan spontan ini adalah metode persalinan paling sederhana yang telah direkomendasikan oleh banyak ahli kesehatan, bagi para ibu hamil yang bayinya telah mencapai masa penuh.
Baca Juga: Banyak yang Keliru, Proses Melahirkan Spontan Tidak Sama dengan Melahirkan Normal, Apa Perbedaannya?
Apabila Moms berencana untuk menjalani proses melahirkan spontan, Moms sebaiknya mengetahui apa saja tanda-tandanya.
Mengutip dari laman healthline.com, berikut tiga fase yang menjadi sinyal bahwa Moms siap untuk bersalin:
1. Terjadinya pecah ketuban yang kemudian menyebabkan kontraksi. Saat kontraksi berlangsung, rahim Moms akan melebar secara bertahap sampai cukup fleksibel untuk memudahkan bayi keluar.
Baca Juga: Moms Terpaksa Melahirkan Spontan Alami? Catat yang Harus di Lakukan!
2. Ketika pembukaan telah mencapai diameter 10 cm (pembukaan 10), Moms akan mulai diarahkan oleh dokter untuk mengejan guna mendorong bayi turun sampai ia lahir.
3. Dalam waktu satu jam, Moms akan melahirkan plasenta, yaitu organ yang menghubungkan antara Moms dan bayi, yang mana berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen melalui tali pusar selama kehamilan.
Kendati demikian, ternyata tidak semua ibu hamil bisa menjalani proses melahirkan spontan.
Baca Juga: Berbeda Dari Proses Melahirkan Lainnya, Melahirkan Normal Spontan Paling Sering Terjadi Jam 4 Pagi!
Ada beberapa kondisi yang mungkin mengharuskan Moms untuk beralih ke proses persalinan sesar, yaitu antara lain:
1. Kondisi plasenta yang menutupi sebagian atau seluruh serviks (plasenta previa).
2. Terinfeksi HIV yang tidak diobati
3. Pernah menjalani proses melahirkan sesar sebanyak satu atau dua kali, ataupun pernah melakukan operasi rahim
4. Virus herpes dengan lesi aktif
Baca Juga: Moms Pilih Melahirkan Per Vaginam? Yuk Siapkan Beberapa Hal Ini Sebelum Proses Persalinan
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR