Nakita.id – Jika Moms ingin menjalani persalinan normal, ada baiknya Moms mencari referensi video melahirkan normal terlebih dahulu.
Dengan menonton video melahirkan normal, Moms bisa mendapatkan gambaran seperti apa proses persalinan yang akan dialami.
Tidak hanya itu, dari video melahirkan normal tersebut, Moms juga dapat mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses persalinan.
Sebagai gambaran, Moms bisa menyaksikan video melahirkan normal yang diunggah kanal YouTube ‘Nucleus Medical Media’ berikut ini.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Dari video di atas, dapat dijelaskan bahwa proses melahirkan normal terdiri dari empat tahapan, yaitu:
Tahap 1: Pembukaan
Pembukaan adalalah tanda dimulainya proses persalinan normal.
Berawal dari fase laten, yakni saat datang kontraksi ringan yang hilang timbul.
Proses ini ditandai dengan rasa mulas yang semakin teratur tetapi belum terlalu kuat, disertai keluarnya lendir bercampur darah, dan adanya pembukaan mulut rahim dari 0–3 cm.
Sehabis fase laten, dilanjutkan dengan fase aktif, yaitu pembukaan yang sudah mencapai 4 cm dan rasa mulas akan semakin kuat.
Dalam proses ini, terkadang disertai pecahnya selaput ketuban, dan berakhir bila pembukaan telah mencapai 10 cm atau disebut juga pembukaan lengkap.
Dari fase laten sampai pembukaan lengkap memakan waktu yang sangat lama, bisa 10 hingga 18 jam.
Selama menunggu pembukaan, ibu hamil akan terus dipantau. Ibu hamil juga selalu diusahakan agar tetap relaks.
Kebanyakan ibu hamil mengeluh nyeri pada punggung dan perut bagian bawah saat mengalami tahapan persalinan normal yang pertama ini.
Baca Juga: Banyak yang Keliru, Proses Melahirkan Spontan Tidak Sama dengan Melahirkan Normal, Apa Perbedaannya?
Keluhan biasanya akan semakin memuncak pada akhir tahapan di mana kontraksi makin kuat dan mulut rahim hampir terbuka sepenuhnya.
Adakalanya kontraksi sudah dimulai secara teratur, tapi berhenti di tengah proses tahapan ini, sehingga persalinan tak juga mengalami kemajuan selama beberapa jam.
Biasanya dokter akan melakukan akselerasi persalinan, yaitu suatu upaya untuk mempercepat proses persalinan.
Tahap 2: Pengeluaran Bayi
Tahapan persalinan normal ini dimulai saat mulut rahim sudah terbuka penuh sampai dengan pengeluaran bayi.
Baca Juga: Berbeda Dari Proses Melahirkan Lainnya, Melahirkan Normal Spontan Paling Sering Terjadi Jam 4 Pagi!
Biasanya waktunya lebih singkat dibandingkan dengan tahap satu, kira-kira 1-2 jam untuk kelahiran pertama, dan lebih singkat untuk kelahiran anak berikutnya.
Pada tahap persalinan normal ini, ibu biasanya baru boleh mengejan.
Dokter dan bidan akan membimbing waktu dan cara mengejan yang benar, yaitu dipusatkan di jalan lahir, agar ibu tidak kehabisan tenaga.
Tahap dua persalinan normal ini juga disebut sebagai tahap kritikal, karena semua prediksi awal persalinan bisa berubah total dari perkiraan di awal.
Baca Juga: Inilah 5 Alasan Utama Wanita Lebih Memilih Melahirkan Normal, Salah Satunya Pasti Pernah Moms Alami!
Jika terdapat komplikasi persalinan, kemungkinan persalinan akan diakhiri dengan bedah sesar.
Atau bisa saja meskipun persalinan dilakukan per vaginam (lewat vagina), tapi dokter memutuskan untuk menggunakan alat bantu forsep/vakum.
Misal, karena persalinan yang lama, ibu menderita penyakit tertentu seperti penyakit jantung derajat ringan sampai sedang, preeklamsia ataupun eklamsia (preeklamsia yang disertai kejang-kejang), dan kondisi gawat janin.
Kendati demikian, persalinan vakum/forsep hanya dapat dilakukan jika terjadi beberapa hal ini:
Baca Juga: Ahli Kesehatan Rekomendasikan Cara Melahirkan Normal Spontan Untuk Para Moms, Seperti Apa?
- Tak ada disproporsi panggul (panggul sempit)
- Pembukaan sudah lengkap dengan bagian terbesar dari kepala si bayi sudah melewati pintu atas panggul atau kepala janin sudah cakap
- Ketuban sudah pecah.
Tahap 3: Pengeluaran Plasenta
Disebut juga tahap uri. Tahapan ini dimulai beberapa menit setelah bayi lahir dan berakhir saat plasenta keluar.
Tahapan persalinan normal ini bisa berlangsung antara 15-30 menit.
Baca Juga: Apakah Melahirkan Alami Sama dengan Melahirkan Normal? Begini Penjelasannya
Setelah plasenta dikeluarkan, dokter akan memeriksa untuk memastikan bahwa plasenta sehat dan tak ada bagian yang hilang atau tertinggal di dalam rahim.
Jika terjadi plasenta akreta atau plasenta terlalu dalam tertanam pada dinding rahim, dokter akan merogoh plasenta dan menariknya keluar.
Bila tak berhasil, plasenta akan dikeluarkan dengan cara operasi.
Plasenta yang terlalu lama berada dalam rahim membuat ibu berisiko mengalami perdarahan.
Baca Juga: Moms Ternyata Tidak Semua Wanita Boleh Melahirkan Normal Setelah Caesar, Ini Alasannya!
Hal yang sama juga akan terjadi bila plasenta terlalu cepat keluar, karena bagian dalam rahim tertarik yang akhirnya mengakibatkan posisinya terbalik, lalu ikut keluar.
Tahap 4: Observasi Pascapersalinan
Selama 2 jam setelah plasenta keluar, kondisi ibu akan terus dipantau.
Pasalnya, beragam masalah pascapersalinan bisa muncul di tahapan ini, seperti robekan jalan lahir berdarah lagi atau kontraksi rahim berlangsung lemah tapi tidak ketahuan.
Baca Juga: 101 Alasan Kenapa Wanita Zaman Now Lebih Memilih Melahirkan Normal
Jika kondisi ibu dan bayinya baik-baik saja, dokter biasanya akan mempersilahkan Moms untuk melakukan bonding skin to skin dan menyusui.
Bagaimana Moms? Sudah siap melahirkan secara normal?
Baca Juga: Bentuk Miss V Berubah Setelah Melahirkan Normal Wajar, Ini yang Bisa Moms Lakukan
Source | : | babycentre.co.uk,Nakita |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR