Nakita.id - Nama pasangan kontroversial yang satu ini tengah hangat jadi perbincangan publik.
Mereka adalah Pablo Benua dan Rey Utami, Moms.
Kini, keduanya ikut terseret dalam kasus ikan asin bersama Galih Ginanjar.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Pasangan ini bahkan juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pihak kepolisian.
Kasus ini juga membuka tabir siapa sebenarnya Pablo Benua.
Seorang wanita yang mengaku sebagai istri pertama Pablo Benua yang belum dicerai tiba-tiba muncul ke publik.
Wanita tersebut bernama Nia April Silalahi ini datang ke acara Brownis di Trans TV pada Selasa (16/7/2019).
Dalam sesi tanya-jawab bersama para presenter, berbagai sisi lain pun sedikit demi sedikit mulai terungkap.
Ruben Onsu sempat bertanya pada Nia, apa pekerjaan Pablo Benua saat menikahinya dulu.
Baca Juga: Makin Dekat Pernikahan, Mantan Istri Tommy Kurniawan Kecilkan Lengan: Instan Langsung Kecil 2-3 Cm
"Saat menikah sama kamu itu Pablo apa pekerjaannya?," tanya Ruben.
Nia pun menjawab saat itu Pablo adalah seorang pengusaha, tepatnya pengusaha air minum.
"Pekerjaannya saat itu usaha. Di air minum. Itu udah di Jakarta," jelas Nia.
Nia menambahkan saat itu mereka menikah di Medan, lalu pindah ke Jakarta.
Selain itu, para pembawa acara juga menyinggung soal usia Pablo Benua yang sebenarnya.
Baca Juga: Zaskia Mecca Sudah Inden Daftarkan Sekolah Anak dari Bayi, Segini Biaya Sekolahnya yang Fantastis
Mereka bahkan sempat menayangkan video wawancara lawas Pablo Benua, di mana dalam video tersebut, suami Rey Utami ini akui usia yang berbeda dari yang dijawab oleh Nia.
Nia menjawab bahwa Pablo sebenarnya lahir pada tahun 1990.
Nia tak membawa akta kelahiran, namun dirinya menunjukkan selembar fotokopian dari catatan sipil.
Artikel ini sudah pernah tayang di Tribun Style dengan judul Masa Lalu Pablo Benua Makin Terungkap, Pernah Lakoni Usaha Ini Ketika Nikahi Nia April Silalahi
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR