Plasenta previa terjadi ketika plasenta terletak rendah di rahim dan sebagian atau seluruhnya menutupi serviks.
Satu dari setiap 200 wanita hamil akan mengalami plasenta previa selama trimester ketiga.
Perawatan plasenta previa melibatkan istirahat di tempat tidur dan pemantauan.
Jika plasenta previa lengkap atau parsial telah didiagnosis, bedah sesar biasanya diperlukan.
Baca Juga: Apakah Melahirkan Alami Sama dengan Melahirkan Normal? Begini Penjelasannya
2. Abrupsi plasenta
Abrupsi plasenta adalah pemisahan plasenta dari lapisan uterus yang terjadi sebelum waktunya. Biasanya hal ini terjadi pada trimester ketiga.
Sekitar 1% wanita hamil akan mengalami abrupsi plasenta.
Abruptio plasenta dapat dibagi menjadi 3 stadium, I, II, dan III, dari ringan hingga berat.
Kondisi ini membutuhkan persalinan sesar tergantung pada tingkat keparahannya.
Sebab, dalam tingkat yang parah kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan pada ibu dan mengganggu pasokan oksigen bayi.
3. Ruptur uteri
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | American Pregnancy Association. |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR