Melansir dari Livescience.com, sebuah studi baru menemukan bahwa anak-anak yang sering diintimidasi ketika mereka berusia 8 tahun lebih mungkin mendapatkan gangguan kejiwaan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diintimidasi.
Dalam jurnal yang dipublikasikan oleh JAMA Psychiatry juga menyebutkan, anak yang mendapatkan perilaku bullying di masa kecil berpotesi mengalami depresi di waktu dewasa.
Baca Juga: Diduga Sering Jadi Tempat Transaksi Narkoba, Sang Adik Ungkap Fakta tentang Rumah Nunung
Dalam penelitian lain, menunjukkan bahwa ada hubungan antara intimidasi dengan risiko masalah kesehatan mental selama masa kanak-kanak, seperti harga diri rendah, kinerja sekolah yang buruk, depresi dan peningkatan risiko untuk bunuh diri.
Dari hasil penelitian itu, sekitar 20 persen dari mereka yang menjadi korban bullying saat anak-anak memiliki masalah kesehatan mental yang memerlukan perawatan medis ketika remaja atau dewasa muda.
Artikel ini pernah tayang di Tribun Style dengan judul "Tangis Anak Nunung yang Masih Kelas 3 SD Pecah Dibully Teman Sekolah Karena Ibunda Terjerat Narkoba"
Source | : | nakita,livescience,Tribun Style |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR